Target Penyaluran KUR di Kalimantan Selatan Rp5,69 Triliun

TARGET penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2025 sebesar Rp5,69 triliun. Hingga April 2025 serapan KUR di Kalsel mengalami penurunan.

Hal ini terungkap dalam kegiatan Monitoring dan evaluasi penyaluran KUR serta Sosialisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Bagi Nasabah KUR Provinsi Kalsel, Selasa (29/4).

“Kita tetap optimis karena itu baru masuk triwulan II. Masih ada waktu agar serapan KUR ini dapat mencapai target,” ungkap Wakil Gubernur Kalsel, Hasnuryadi Sulaiman.

Menurutnya KUR sangat diperlukan untuk membantu UMKM dan roda perekonomian daerah.Di Kalsel ada sepuluh perbankan yang memiliki layanan KUR ditambah PT Pegadaian.

BRI menjadi bank dengan penyaluran KUR terbesar di Kalsel. Target penyaluran KUR di Kalsel pada 2025 ini sebesar Rp5,69 triliun. Sementara realisasi penyaluran KUR pada 2024 sebesar Rp5,3 triliun.

BACA JUGA  Gubernur Kalsel Muhidin Minta Penerima DIPA tidak Korupsi

Namun hinggal April 2025 penyaluran KUR baru Rp1 triliun dengan jumlah debitur 19 ribu debitur atau mengalami penurunan dari periode sama tahun sebelumnya.

Kemudian ditargetkan pula pertumbuhan debitur baru sebanyak 46 ribu debitur dan 22 ribu debitur naik kelas kredit.]

Kepala OJK Kalsel, Agus Mayo mengingatkan kepada perbankan penyalur KUR agar dapat menyalurkan kredit secara optimal dan tepat dengan tetap mempertimbangkan resiko.

“KUR bertujuan untuk pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan namun harus tepat dan mempertimbangkan resiko,” tegasnya.

Pada bagian lain, Kepala Kanwil Kalimantan BPJS Ketenagakerjaan, Erfan Kurniawan mengatakaan saat ini salah satu syarat untuk mendapatkan KUR khususnya UMKM skala kecil dengan kredit Rp100-Rp500 juta adalah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

BACA JUGA  Pemerintah Dinilai belum Memihak Sektor Pertanian

“Ini untuk perlindungan usaha UMKM termasuk UMKM mikro dan super mikro juga dihimbau menjadi peserta,” ujarnya.

Di Kalsel dari 1,4 juta pekerja baru 677 ribu orang atau 46,12 persen yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Sedangkan untuk UMKM yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan baru empat persen dan banyak diantaranya tidak taat bayar iuran. (DS/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Surabaya Jadi Sentra Layanan KAI Logistik di Wilayah Timur Jawa

SEBAGAI kota pelabuhan dan pusat ekonomi Kota Surabaya memiliki posisi penting dalam ekosistem logistik nasional. Ini dibuktikan dengan catatan kinerja yang baik di wilayah operasional Jawa Timur hingga Mei 2025.…

Pertumbuhan Ekonomi Babel Diprediksi Melompat

BANK Indonesia Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) optimistis pertumbuhan ekonomi provinsi itu tahun ini akan membaik dan melompat . Hal ini di sampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI)…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Jelang Ajaran Baru, Perajin Atribut Sekolah Banjir Pesanan

  • July 2, 2025
Jelang Ajaran Baru, Perajin Atribut Sekolah Banjir Pesanan

Surabaya Jadi Sentra Layanan KAI Logistik di Wilayah Timur Jawa

  • July 2, 2025
Surabaya Jadi Sentra Layanan KAI Logistik di Wilayah Timur Jawa

Kejari Taput Kawal Transparansi Dana Desa di Hutapea Banuarea

  • July 2, 2025
Kejari Taput Kawal Transparansi Dana Desa di Hutapea Banuarea

Tidak Sesuai Janji, Persib Tolak Bonus dari ASN Pemprov Jabar

  • July 2, 2025
Tidak Sesuai Janji, Persib Tolak Bonus dari ASN Pemprov Jabar

KAI Daop 6 Simpan Barang Tertinggal Milik Penumpang

  • July 2, 2025
KAI Daop 6 Simpan Barang Tertinggal Milik Penumpang

Pertamax Green Banyak Diminati, Pertamina Siap Tambah Produksi

  • July 2, 2025
Pertamax Green Banyak Diminati, Pertamina Siap Tambah Produksi