Program Swasembada Pangan Terkendala Ketersediaan Lahan

TARGET swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah melalui  program tanam jagung dan tumpang sisip (padi gogo-sawit) menghadapi kendala.

Kendala utamanya ketersediaan lahan yang cocok dan penyediaan bibit.

“Pada prinsipnya kami sangat mendukung program swasembada dan ketahanan pangan pemerintah ini,” kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono, di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (11/2).

Namun di lapangan program ini menghadapi kendala berupa ketersediaan lahan dan penyediaan bibit terutama jagung.

Dari target tanam jagung seluas 500 ribu hektare ditetapkan pemerintah di areal perkebunan, baru terverifikasi lahan yang cocok dan bisa ditanam jagung seluas 20 ribu hektare.

Di sisi lain ketersediaan bibit juga masih kurang, sehingga terjadi keterlambatan tanam.

BACA JUGA  KADIN Indonesia Pastikan Keberlanjutan IKN

“Kami harus memastikan bahwa lahan yang dimanfaatkan tersebut adalah lahan yang cocok agar program ini berhasil. Namun kami akan mengupayakan agar target luas tanam dapat terpenuhi,” kata Eddy.

Kendala lahan juga dihadapi program tumpang sisip padi gogo-sawit dengan target tanam lebih dari 100 ribu hektare di areal peremajaan sawit inti dan plasma.

Selain terbatasnya kesiapan lahan, berdasarkan laporan di beberapa daerah para petani tidak bersedia.

Swasembada pangan terkendala lahan cocok

Senada, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, Suparmi mengatakan dari target tanam 99 ribu hektare untuk program tanam jagung di Kalsel, lahan yang siap tanam baru terverifikasi sekitar 30 ribu hektare.

BACA JUGA  Polda DIY dan DPKP DIY Dorong Petani Milenial Tingkatkan Produktivitas

Sedangkan untuk program tanam sisip padi gogo-sawit, baru tersedia 3.900 hektare dari target 17 ribu hektare.

Pemerintah menargetkan swasembada dan ketahanan pangan. Program ini melibatkan Polri, Kementerian Pertanian, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).

Kemudian Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perhutani), Industri Hutan (Inhutani), swadaya petani dan pihak swasta lainnya.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan nasional sekaligus mendukung percepatan swasembada pangan.

Serta komitmen bersama dalam menjalankan program pemerintah untuk menjamin ketersediaan pangan  berkelanjutan.

Secara nasional program ini menargetkan luas lahan mencapai 1,7 juta hektare atau tambahan produksi  jagung sebesar 4 juta ton pada tahun 2025. (DS/S-01)

BACA JUGA  Mahasiswa ULM Luncurkan Komik Digital Pelestarian Bekantan

Siswantini Suryandari

Related Posts

Kalsel Gelar Simulasi Penanganan Gempa Cegah Risiko Bencana

PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Kementerian Sosial menggelar simulasi penanganan korban gempa bumi, menyusul meningkatnya aktivitas seismik di wilayah tersebut dalam beberapa waktu terakhir. Teranyar, gempa bermagnitudo 3,6 mengguncang…

InJourney dan Kemenbud Bersinergi Kelola Kompleks Candi Borobudur

PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia. Nota kesepahaman itu meliputi pengelolaan Kompleks Candi Borobudur, kerja sama sumber daya manusia dan/atau manajemen…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Kalsel Gelar Simulasi Penanganan Gempa Cegah Risiko Bencana

  • July 31, 2025
Kalsel Gelar Simulasi Penanganan Gempa Cegah Risiko Bencana

InJourney dan Kemenbud Bersinergi Kelola Kompleks Candi Borobudur

  • July 30, 2025
InJourney dan Kemenbud Bersinergi Kelola Kompleks Candi Borobudur

Lantik 120 Dokter Baru, Dekan FK UGM Sandarkan Harapan

  • July 30, 2025
Lantik 120 Dokter Baru, Dekan FK UGM Sandarkan Harapan

Pakar UGM Soroti Kenaikan Bantuan Dana Parpol

  • July 30, 2025
Pakar UGM Soroti Kenaikan Bantuan Dana Parpol

Wagub DIY Sebut Pentingnya Profesionalitas dan Transparansi

  • July 30, 2025
Wagub DIY Sebut Pentingnya Profesionalitas dan Transparansi

Petani Taput Minta Dinas Pertanian Sediakan Varietas Bibit Unggul

  • July 30, 2025
Petani Taput Minta Dinas Pertanian Sediakan Varietas Bibit Unggul