Penggunaan Zakat untuk Makan Bergizi Gratis tidak Tepat

PENGGUNAAN  zakat untuk membiayai program Makan Bergizi Gratis (MBG)  seperti usulan Ketua  DPD RI Sulran B Najamuddin tidak tepat.

Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menanggapi soal usulan zakat untuk program MBG bisa lebih ruwet.

Dalam keterangan tertulis Lukman Hakim menyatakan penggunaan zakat akan berimplikasi pada kekaburan pola audit dan evaluasi.

“Bisa berujung pada ketidakjelasan pertanggungjawaban,”  kata Lukman, Kamis (16/1).

Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam keterangannya mengatakan bahwa usulan Ketua DPD RI Sultan B Najamuddin soal penggunaan dana zakat untuk program MBG tidak tepat.

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyatakan bahwa zakat bisa digunakan untuk makanan bergozo yang diperuntukkan bagi anak-anak fakir miskin.

BACA JUGA  Pengumpulan Zakat di Cianjur Tahun Ini Ditarget Rp20 Miliar

“Tetapi kalau untuk menyediakan MBG bagi anak-anak dari keluarga yang berada tentu tidak tepat kecuali kalau diambil dari dana infak dan sedekah,” kata Anwar Abbas, Kamis (16/1)

Sebelumnya Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengeluarkan pernyataan bisa saja penggunaan dana ZIS untuk program MBG.

Namun penggunaan zakat ini hanya diberikan untuk delapan golongan orang yang berhak ataa zakat atau mustahik, termasuk fakir miskin.

“Kalau memang sasarannya nanti kepada fakir miskin, ya kita akan lakukan. Artinya bahwa prioritas kita adalah untuk membantu fakir miskin,” kata Ketua Baznas Noor Achmad di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (15/1).

Zakat untuk makan bergizi gratis memalukan

Kepala Staf Kepresidenan AM Putranto menilai usulan penggunaan dana zakat masyarakat untuk program BMG ini memalukan jika diterapkan.

BACA JUGA  Baznas Catat Jumlah Hewan Kurban di Jabar Lebih dari 300 Ribu Ekor

“Sampai saat ini saya belum mendengar usulan itu ya. Semua itu keputusan ada di Presiden. Jadi, sabar ya,” ujar AM Putranto.

Sebelumnya Menko Pangan Zulkifli Hasan mengatakan alokasi anggaran Rp71 miliar untuk program MBG hanya cukup sampai Juni 2025.

Untuk itu dibutuhkan tambahan anggaran. Menurutnya, Kepala BGN dan Menteri Pertanian berusaha mencari tambahan dana sebesar Rp140 triliun.

“Jika ditambah Rp 140 triliun bulan Juli, maka seluruh anak akan mendapatkan makan, maka (total) Rp 210 triliun,” kata Zulhas saat ratas bidang pangan di Surabaya, 8 Januari lalu. (*/S-01)

BACA JUGA  Presiden Minta Maaf belum Semua Anak Dapat Makan Bergizi Gratis

Siswantini Suryandari

Related Posts

Kenangan Gus Yasin Terhadap Alamudin Dimyati Rois

WAKIL Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya anggota DPR RI dari Fraksi PKB, KH Alamudin Dimyati Rois atau yang akrab disapa Gus Alam. Taj Yasin…

Persib Juara, Bobotoh Harus Jaga Kebersihan Saat Konvoi

RIBUAN bobotoh menyambut meriah kemenangan Persib Bandung dengan melakukan konvoi di berbagai ruas jalan Kota Bandung, Senin (5/5) malam. Pemerintah Kota Bandung bersama jajaran kewilayahan dan Dinas Lingkungan Hidup sigap…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Kenangan Gus Yasin Terhadap Alamudin Dimyati Rois

  • May 6, 2025
Kenangan Gus Yasin Terhadap Alamudin Dimyati Rois

Persib Juara, Bobotoh Harus Jaga Kebersihan Saat Konvoi

  • May 6, 2025
Persib Juara, Bobotoh Harus Jaga Kebersihan Saat Konvoi

Konsumsi Suplemen Takut Hati Rusak, Ini Harus Anda Ketahui

  • May 6, 2025
Konsumsi Suplemen Takut Hati Rusak, Ini Harus Anda Ketahui

Harbin Film Terbaik Baeksang Arts Awards ke-61

  • May 6, 2025
Harbin Film Terbaik Baeksang Arts Awards ke-61

BPS vs Bank Dunia Dalam Mengukur Indeks Kemiskinan Indonesia

  • May 6, 2025
BPS vs Bank Dunia Dalam Mengukur Indeks Kemiskinan Indonesia

Lebih Dari 5.000 Pendaftar di Sekolah Rakyat

  • May 6, 2025
Lebih Dari 5.000 Pendaftar di Sekolah Rakyat