FAKULTAS Peternakan Universitas Gadjah Mada memberikan pelatihan kepada 30 juru sembelih ayam yang selama ini bekerja di 15 RPA (Rumah Pemotongan Ayam).
Pelatihan selama dua hari itu kata Dekan Fakultas Peternakan UGM Prof. Budi Guntoro dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi juru sembelih ayam.
“Amanat dari pemerintah harapannya produk makanan dan minuman usaha mikro dan kecil pada Oktober nanti semua sudah tersertifikasi halal,” katanya.
Menurut Prof Budi, keberadaan juru sembelih ayam yang memahami tata cara penyembelihan yang sesuai dengan ketentan Agama Islam, akan sangat mendukung upaya pemerintah untuk mendukung produk halal.
Ia melihat selama ini masih dijumpai beberapa persoalan terkait proses penyembelihan hingga penanganan setelah itu. Untuk halal dan toyib, katanya tentu ada ilmunya juga.
“Harapannya bapak ibu bisa semakin paham dan peduli terhadap proses dan pasca penyembelihan,” kata Budi.
Kepercayaan konsumen
Laboran pada Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daging, Rusman, menuturkan pelatihan ini selain bertujuan untuk meningkatkan kompetensi juru sembelih di RPA maupun akikah sekaligus untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk karkas yang dihasilkan dengan kualitas aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).
“Ada 10 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang diajarkan. Dan hari terakhir ada sesi praktik penyembelihan ayam juga,” kata Rusman yang juga Ketua Departemen Teknologi Hasil Ternak.
Sementara Ma’ruf dari RPA Sakinah Kalasan mengaku mendapatkan banyak manfaat mengikuti pelatihan penyembelihan selama dua hari.
“Biasanya kan hanya memotong ayam, tapi di sini juga dapat ilmu menyembelih kambing juga,” kata Ma’ruf. (AGT/N-01)