AWAN panas akibat guguran Gunung Merapi yang terjadi pada Senin (22/7) pukul 04.04 WIB meluncur sejauh 1.200 meter ke arah barat daya masuk ke hulu Sungai Bebeng, Kabupaten Sleman.
Guguran terjadi sepanjang 6 jam dari pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB hari mengarah ke hulu Sungai Bebeng.
Petugas Pos Pengamatan Gunungapi Merapi, Alzwar Nurmanaji menyebutkan, selama 6 jam tersebut juga terjadi gempa awan panas guguran dengan amplitudo 40 milimeter.
Dan durasi 126 detik, 12 kali gempa guguran dengan amplitudo maksimal 26 milimeter dan durasi maksimal 239,2 detik, 1 kali gempa low frequency dan 5 kali gempa fase banyak.
“Cuaca di puncak cerah. Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 13-17 derajat Celsius, kelembaban udara 68-84.1%, dan tekanan udara 839.6-918.7 mmHg,” kata Alzwar Nurmanaji, Senin (22/7).
Tingkat aktivitas masih pada level III atau Siaga.
Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di daerah potensi bahaya.
“Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” pungkas Alzwar. (AGT/S-01)