PARA pengemudi ojek online mendapat pelatihan bantuan hidup dasar (BHD) dan safety riding dari Ditlantas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pelatihan BHD ini akan memberikan pengetahuan praktis kepada para pengemudi ojek online ketika menghadapi kondisi “emergency” di sekitar mereka.
Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan menjelaskan data menunjukkan henti jantung merupakan penyebab tertinggi kasus kematian di Indonesia, yang bisa terjadi kapan dan dimana saja.
Penyebabnya beragam mulai dari kelelahan, penyakit bawaan, hingga kecelakaan lalu lintas.
Dalam menangani henti jantung, terdapat istilah ‘golden time’, yaitu 4 hingga 10 menit pertama yang sangat penting untuk menyelamatkan nyawa seseorang sebelum bantuan medis profesional tiba.
“Bantuan hidup dasar adalah langkah awal yang dapat dilakukan untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan sirkulasi pada seseorang yang mengalami henti nafas atau henti jantung,” tambah Kapolda Suwondo di Yogyakarta, Jumat (19/7).
Suwondo menilai penting bagi pengendara ojol untuk memiliki keterampilan tersebut karena mereka banyak menghabiskan waktu di jalan dan bertemu berbagai macam orang dalam berbagai kondisi.
Dengan kegiatan ini pengemudi ojol dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan ini dengan ketulusan dan kesadaran pentingnya memahami dan mempraktikkan bantuan hidup dasar.
Sekaligus meningkatkan keterampilan berkendara, serta disiplin dan tertib dalam berlalu lintas.
“Kami juga berpesan agar ilmu yang didapatkan dapat dibagikan kepada komunitas atau saudara,” jelas Kapolda.
Sebelumnya pelatihan BHD ini diberikan kepada personel Satgas Operasi Patuh Progo 2024.
Kemudian diberikan oleh tim kesehatan Polda DIY kepada komunitas ojol selama 3 bulan, dengan peserta sebanyak 50 orang yang bergantian mengikuti pelatihan.
Pelatihan ini merupakan rangkaian kegiatan dalam Operasi Patuh Progo 2024 yang dilaksanakan di Direktorat Lalu Lintas Polda DI. (AGT/S-01)
)