RENCANA penarikan dana Muhammadiyah di Bank Syariah Indonesia (BSI) juga akan dilakukan di Provinsi Kalimantan Selatan.
“Ya sesuai dengan surat edaran Pengurus Pusat Muhammadiyah (PPM) semua dana di daerah akan ditarik. Selanjutnya kami akan berkoordinasi dengan semua Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang ada di Kalsel,” ungkap Ketua DPW Muhammadiyah Kalsel, Ridhahani Fidzi, Jumat (21/6).
Hal senada juga dikemukakan Pengurus Wilayah Muhammadiyah lainnya yang juga Dosen Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB), Adriani mengatakan untuk dana perguruan tinggi Muhammadiyah atau sektor pendidikan akan dialihkan ke bank syariah swasta. “Sesuai instruksi PP Muhammdiyah dan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, dana akan kami alihkan ke bank syariah swasta yang bekerjasama,” ujarnya.
Belum dipastikan kapan dana simpanan Muhammadiyah di BSI ini akan ditarik. Baik Ridhahani maupun Adriani juga enggan membocorkan berapa dana Muhammadiyah yang ada di BSI Kalsel.
Namun informasi dihimpun MN menyebutkan dana total milik kepengurusan Muhammadiyah termasuk AUM bidang pendidikan, sosial, ekonomi dan kesehatan cukup besar mencapai ratusan miliar rupiah.
Seperti diketahui Muhammadiyah yang merupakan salah satu organisasi masyarakat (ormas) Islam terbesar di Indonesia, beberapa waktu lalu memutuskan untuk menarik seluruh dananya dari PT Bank Syariah Indonesia (BSI).
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal, Anwar Abbas mengatakan penempatan dana Muhammadiyah terlalu terkonsentrasi di BSI. Hal ini menyebabkan bank-bank syariah lain kesulitan bersaing dengan margin yang ditawarkan BSI. (DS/S-01)