
MASKAPAI Susi Air punya komitmen untuk terus membuka isolasi penerbangan wilayah-wilayah pulau terluar.
Bukan hanya di luar Pulau Jawa, melainkan juga di dalam Pulau Jawa. Sebab waktu tempuh perjalanan atau konerksi antar daerah di pulau Jawa bisa ada yang sampai delapan jam.
“Adanya breakthrough transportation ini, dengan udara akan mempercepat, seperti ke Karimunjawa hanya 1 jam (dari Semarang), kalau kapal laut bisa delapan jam dan kalau ada ombak besar tidak bisa lewat,” kata bos Susi Air, Susi Pudjiastuti saat acara Inaugural Flight Susi Air Rute Semarang-Karimunjawa di Terminal Keberangkatan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Jumat (4/7).
Susi juga mencontohkan jarak tempuh antara Semarang-Cilacap. Kalau menggunakan transportasi darat masih memakan waktu kurang lebih 4-5 jam.
Dengan penerbangan langsung dapat mempercepat waktu dan juga dapat mengundang investor datang karena lebih mudah dijangkau.
“Kebanyakan orang-orang penting itu, yang tidak banyak dimiliki adalah waktu, uang banyak untuk mereka investasikan. Modal besar tapi waktunya tidak banyak. Breakthrough flight ini juga dapat menghidupkan ekonomi dan pariwisata,” katanya.
Ia menambahkan, Bandara Internasional Ahmad Yani sah menjadi bandara internasional kalau memiliki banyak feeder untuk masuk ke rute-rute kecil.
Keberlanjutannya juga dapat bisa terjaga. Terkait hal ini Susi Air siap kalau Pemprov Jateng membutuhkan lebih banyak penerbangan perintis.
“Kalau Karimunjawa-Semarang butuh 4-5 penerbangan per hari kita siap. Mau Semarang-Cilacap kita siap. Tentu dengan dukungan seluruh jajaran Pemprov Jateng dan Ahmad Yani Airport,” jelasnya.
“Rencana kita ada Jogja-Semarang, tadi saya coba cuma 30 menit kalau pakai mobil masih 2-3 jam. Kami siap menerbangi semua kota/kabupaten di Jateng ke ibukota Jateng,” kata Susi.
Sementara Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menyatakan, penerbangan perdana untuk rute Kota Semarang-Karimunjawa Kabupaten Jepara jadi momentum untuk menumbuhkan perekonomian baru.
“Ini bukti komitmen untuk menumbuhkan ekonomi wilayah kita agar merata, pulau-pulau terluar daerah kita akan dikoneksikan dengan adanya suatu penerbangan,” kata Luthfi .
Untuk itu, Luthfi akan mengkaji ulang peluang pembukaan penerbangan perintis di beberapa wilayah Jawa Tengah.
Apalagi di beberapa daerah sudah terdapat bandara-bandara kecil seperti di Blora, Purbalingga, dan Cilacap.
Penerbangan perintis ini juga nantinya diproyeksikan untuk mendukung status Bandara Internasional Ahmad Yani untuk penumpang dan logistik, serta status Bandara Internasional khusus haji Adi Soemarmo yang izinnya sudah disetujui oleh pemerintah pusat. (Htm/S-01)