
KEPALA Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menilai pemotongan hewan kurban pada Idul Adha 1446 H di Kota Bandung, Jawa Barat berlangsung lancar. Demikian pula proses distribusi dan pemeriksaan daging berjalan tertib dan profesional.
Namun dibandingkan tahun lalu, jumlah hewan kurban tahun ini menurun.
“Alhamdulillah, secara umum pelaksanaan kurban di Kota Bandung berjalan baik. Ini berkat kerja sama semua pihak, dari panitia pemotongan, petugas lapangan, hingga warga yang semakin peduli pada kesehatan dan kelayakan hewan kurban,” ungkap Gin Gin saat mendampingi Wakil Wali Kota Bandung, Erwin dalam proses pemotongan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Ciroyom Sabtu (7/6).
Menurut Gin Gin kesadaran masyarakat dalam menjalankan ibadah kurban tahun ini menjadi sorotan positif. DKPP mencatat, banyak panitia kurban di masjid dan lingkungan RT/RW telah memahami prosedur pemotongan dan distribusi daging secara higienis dan efisien.
“Panitia di lapangan sudah memotong daging dalam bentuk kecil dan siap diperiksa. Ini menunjukkan peningkatan pemahaman tentang pentingnya kesehatan dan kebersihan,” jelasnya.
Program pelatihan
Upaya ini kata Gin Gin, merupakan hasil dari program pelatihan teknis pemotongan hewan kurban yang diselenggarakan DKPP jauh sebelum Iduladha. Pelatihan menyasar para pengurus masjid (DKM) dan relawan di berbagai wilayah Kota Bandung.
DKPP Kota Bandung melakukan pemeriksaan ketat terhadap hewan kurban, baik sebelum maupun setelah pemotongan.
“Hingga hari kedua tasyrik, tim DKPP telah menjangkau 177 titik pemotongan, dan memeriksa 740 ekor sapi dan 962 ekor domba/kambing,” terangnya.
Gin Gin menambahkan, hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada temuan berbahaya. Hanya beberapa kasus ringan seperti cacing hati, dan itu pun langsung ditangani dengan prosedur pemisahan (upkir).
Beli online
Jika dibandingkan tahun sebelumnya, tingkat kebersihan dan kesehatan hewan meningkat, dengan minimnya temuan pada organ seperti ginjal, paru, atau trakea.
“Sekarang banyak yang beli online atau pesan dari luar kota. Sehari sebelum Iduladha, bahkan banyak panitia kebanjiran kiriman hewan dari luar daerah. Ini menggambarkan dinamika baru dalam pelaksanaan kurban,” tambahnya.
Di sisi lain, lanjut Gin Gin,.perputaran ekonomi tetap hidup. Transaksi pembelian hewan dari peternak lokal mencapai 10.000 hingga 11.000 ekor, meskipun sedikit menurun dari tahun sebelumnya.
Keberhasilan pelaksanaan kurban tahun ini di Kota Bandung tidak terlepas dari kolaborasi semua pihak, masyarakat, panitia masjid, relawan, serta dukungan teknis dari DKPP.
Jadi inspirasi
“Semangat gotong royong ini harus terus dijaga. Kami di pemerintah hanya memfasilitasi, tapi ujung tombaknya adalah warga. Tahun ini kami melihat partisipasi warga luar biasa,” sambungnya.
Gin Gin juga berharap peningkatan kualitas pelaksanaan kurban di Kota Bandung, bisa menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia. (Rava/N-01)