POLITISI PKS yang juga unsur pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solo, Sugeng Riyanto mengkritisi sumber pembiayaan buku bergambar Jan Ethes yang dibagi-bagikan Walikota GIbran Rakabuming Raka kepada masyarakat.
“Apa pun perlu dikritisi. Ya kalau pembiayaan dari uang pribadi, bukan soal. Tetapi kalau buku itu bersumber dari APBD, ya jelas kurang bijak,” tukas Sugeng ketika dikonfirmasi, Sabtu (8/6) sore.
Dia berdalih, jika buku bergambar Jan Ethes itu sebagai bentuk sosialisasi untuk mempopulerkan kepada masyarakat dan sebagai program, sebaiknya harus proporsional.
Menurut dia, bukan merupakan hal bijak, jika buku bergambar putra sulung Gibran itu perbanyakannya menggunakan anggaran APBD.
Dia tegaskan, sebagai wakil rakyat, sudah sepantasnya dirinya mempertanyakan sumber pembiayaan buku tersebut.
“Kalau itu dari APBD, maka apa yang dilakukan mas walikota ini jelas kurang bijak,” ujar dia.
Jika pencetakan buku itu tidak menggunakan dana APBD atau APBN atau CSR yang diperuntukkan bagi Pemkot Solo, ia pun tidak akan mempertanyakan lagi.
“Ya silakan saja, mau memakai gambar apa pun yang dimaui Mas Wali.”
Yang jelas, tegas Sugeng, saat ini posisi Gibran sebagai walkot Solo dan wapres terpilih agak sulit dipisahkan. Hal itu membuat respon publik yang menginginkan adanya profesionalisme.
Dia tegaskan, sejauh ini, apa yang menjadi respon publik terkait buku bergambar Jan Ethes sebagai kewajaran. Masyarakat menghendaki Gibran proporsional dan profesional dalam menjalankan pemerintahan kota.
“Jadi maunya masyarakat ya jangan sampai dicampuri kepentingan yang sifatnya pribadi atau keluarga,” kata Sugeng.
DPRD Kota Solo, sebagaimana keinginan masyarakat, menghendaki agar Walikota Gibran dalam melaksanakan program program untuk kepentingan masyarakat Solo tidak dibumbui kepentingan pribadi dan keluarga. (WID/N-01)