
PEMERINTAH Kota Tasikmalaya melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) membongkar batu andesit Taman Kota Tasikmalaya senilai Rp2,4 miliar bantuan dari Provinsi Jawa Barat.
Pembongkaran tersebut, dilakukan lantaran banyaknya batu andesit yang terbelah hingga membuat pengendara motor terjatuh.
Pembangunan Taman Kota dan perbaikan jalan menggunakan batu andesit itu sendiridilakukan pada 2017 silam dengan menggunakan anggaran bantuan Provinsi Jawa Barat sebesar Rp10 miliar.
Namun, perbaikan batu andesit telah dilakukan beberapa kali dan menghabiskan Rp2,4 miliar, kini kondisinya dibongkar dan kembali ke awal bangunan yakni dihotmix.
Sering kecelakaan
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya, Hendra Budiman mengatakan, batu andesit yang dibongkar depan taman kota memang sering dikeluhkan para pengendara motor karena kondisinya rusak, belah dan amblas hingga kerap membuat kecelakaan.
Pembongkaran itu diperkirakan membutuhkan waktu selama 3 bulan dengan anggaran sebesar Rp400 juta.
“Melihat kondisi saat ini banyak dikeluhkan pengendara motor sering mengalami kecelakaan,” katanya, Rabu (14/5).
Dengan dihotmix lagi diharapkan tidak ada lagi pengendara jatuh maupun pejalan kaki tergelincir saat kondisi batu andesit basah.
“Selain penghotmixan ulang akan membuat pengendara motor lebih aman, pejalan kaki juga tidak secara tiba-tiba jatuh ketika batu andesit diguyur hujan. Selain dihotmix trotoar jalan akan diperbaiki dari sisi kanan dan kiri dengan anggaran yang disiapkan sebesar Rp800 juta supaya tidak ada lagi genangan air,” ujarnya.
Didukung warga
Sementara itu, pengendara motor, Iwan Hermawan, 55, warga Leuwidahu, Indihiang mengatakan, jalan batu andesit di depan taman kota atau Masjid Agung memang sudah lama dikeluhkan warga.
“Kami sudah beberapa kali melewati jalan batu andesit, tidak hanya ban, plex patah, tapi jatuh bersama anak istri dan beruntung dibantu pedagang hanya luka lecet pada kaki. Saya sangat setuju dibongkarnya batu andesit tersebut,” katanya. (Yey/N-01)