PEMERINTAH Kota Bandung, Jawa Barat prihatin atas musibah meledaknya pipa PDAM Tirtawening di Kelurahan Cibangkong Kecamatan Batununggal Kota Bandung yang terjadi pada Rabu (5/6). Pasalnya, akibat dari ledakan tersebut sekitar 95 warga terkena dampaknya.
Pelaksana harian (Plh) Sekretariat Daerah (Sekda) Kota Bandung, Hikmat Ginanjar yang meninjau lokasi ledakan pipa PDAM Tirtawening Kamis (6/6), mengungkapkan keprihatinan yang mendalam atas insiden tersebut.
“Atas nama Pemkot Bandung, kami sangat prihatin. Kejadian ini tentu di luar dugaan dan kami harus menyikapinya dengan arif dan bijaksana,” jelasnya.
Menurut Hikmat, saat ini Pemkot Bandung, telah mengambil beberapa langkah penanganan. Antara lain memasang garis pembatas dan segera melakukan perbaikan teknis. Selain itu, Dinas Sosial (Dinsos) juga telah memberikan bantuan sembako dan kebutuhan lainnya untuk warga terdampak.
“Dari laporan aparat kewilayahan yang diterima, terdapat 95 warga yang terdampak. Kami memastikan bahwa ini akan menjadi perhatian serius. Saya juga menekankan pentingnya kontrol dan perawatan dalam segala aspek untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang,” ungkap Hikmat.
Hasil dari pantauan di Lokasi kejadian, kata hikmat beberapa bangunan di sekitar lokasi mengalami kerusakan parah dan pembatas sungai ikut tergerus akibat ledakan. Hikmat mengapresiasi masyarakat setempat, yang dengan sigap bergotong royong membersihkan area terdampak dan membantu proses pemulihan.
Saat ini Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung sudah berhasil menutup sementara pipa PDAM yang meledak tepatnya di Jalan Maleer Utara RT 01 Kelurahan Maleer dan RT 02 RW 05 Kelurahan Cibangkong Kecamatan Batununggal, untuk menghentikan air. Begitupun dengan aliran listrik yang telah diputus sementara di lokasi untuk menghindari arus pendek listrik.
Sementara itu Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) kota Bandung, menurunkan dua alat berat untuk membersihkan material lumpur dan tanah akibat ledakan pipa PDAM Tirtawening. Dua rumah hancur akibat ledakan tersebut dan puing-puingnya masih belum dibersihkan lantaran tadi masih menunggu alat berat.
Harta ludes
Pemilik rumah yang rusak, Bambang Suhermanto (62) mengaku saat kejadian dia sedang berada di luar rumah memantau kondisi sungai, karena memang kondisi tengah hujan, sedangkan istri dan anaknya di dalam rumah. Keluarganya itu mendengar adanya suara ledakan disusul air yang menyembur dari dalam.
“Sempat banjir sepinggang dan tidak ada satupun barang-barang yang bisa diselamatkan, hanya ini (pakaian) yang dipakai yang masih tersisa,” ujarnya.
Disinggung terkait mengetahui atau tidak adanya pipa PDAM Tirtawening di dalam rumahnya, Bambang mengaku tak tahu lantaran kediamannya itu dia beli dari mertuanya dan sudah tinggal dirumah tersebut sejak 1988.
Sementara itu Direktur Perumda PDAM Tirtawening, Sonny Salimi meminta maaf atas bocornya pipa yang menyebabkan banjir. Untuk diketahui di Kiaracondong padat penduduk dan banyaknya kendaraan dengan tonase tinggi yang membuat pipa tertekan sampai pecah. “
Namanya musibah di luar kemampuan kami, makanya mohon maaf dan kami akan segera memperbaiki,” tuturnya.
Menurut Sonny, akibat pecahnya pipa, selain menyebabkan banjir, pasokan air wilayah di bagian terendah dipastikan terganggu selama 4 hari ke
depan. Diperkirakan ada sekitar 20 ribuan pelanggan yang akan terganggu aliran air, tapi tidak akan mati total, paling air jadi kecil.
“Pelanggan yang terdampak menyebar, tapi tidak seluruh pelanggan mengalami macet air. Dan ketika ada laporan banjir, akibat pipa pecah atau bocor. Saya beserta tim dari PDAM langsung terjun untuk cek dan melakukan perbaikan,” lanjut Sonny. (Rava/N-01)