Pemkot Bandung Perketat Pengawasan Pelaksanaan MBG

PROGRAM makan bergizi gratis (MBG) yang menyebabkan ratusan siswa SMP Negeri 35 Bandung keracunan membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat mengungkapkan keprihatinannya. Berdasarkan data sementara 342 siswa dari 20 kelas yang mengalami keracunan makanan seusai menyantap makanan pada program MBG ini pada Selasa (29/4).

“Saya prihatin dan menyatakan kejadian ini merupakan peringatan agar pengawasan terhadap pelaksanaan MBG diperketat. Saya langsung koordinasi dengan semua pihak dan mengecek kondisi pelajar,” ungkap Wali Kota Bandung Muhammad Farhan.

Menurut Farhan, insiden ini menjadi pelajaran penting untuk semua pihak, terutama dalam aspek pengawasan bahan makanan, kebersihan dan operasional MBG. Meski pemkot tidak memiliki kewenangan untuk mengganti Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), namun komitmen pemkot akan memperkuat fungsi pengawasan.

Lindungi siswa

“Walau tidak punya kewenangan menindak tapi kami akan mengawasi lebih ketat karena yang mengkonsumsi makanan adalah warga Kota Bandung, karena merupakan tugas Pemkot melindungi para siswa,” tegas Farhan.

BACA JUGA  Pemkot Bandung Jadikan Stadion GBLA Pusat Sport Tourism

Farhan juga menyebutkan, meski SMPN 35 terdampak, SMAN 19 Bandung yang mengonsumsi menu serupa selamat dari keracunan karena tidak memakan makanan yang sudah berbau. Ini tentu juga jadi pelajaran penting, anak-anak perlu diajari untuk tidak mengonsumsi makanan jika mencium bau tidak sedap.

“Untuk memperkuat pengawasan distribusi makanan MBG kedepannya,
saya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin).

Koordinasi lintas instansi

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Dani Nurahman menjelaskan, pihaknya telah menjalankan koordinasi lintas instansi sejak awal pelaksanaan MBG, termasuk dengan Dinkes, SPPG dan pihak sekolah. “Jika terjadi masalah, kami langsung berkoordinasi dengan SPPG, Dinkes, dan pihak sekolah,” ucap Dani.

BACA JUGA  Pemkot Bandung Kaji Vasektomi untuk Penerima Bansos

Menurut laporan awal lanjut Dani, seorang guru wali kelas 8A yang mencicipi makanan mengalami sakit perut dan diare. Keluhan serupa kemudian dilaporkan oleh ratusan siswa keesokan harinya. Data sementara mencatat 342 siswa dari 20 kelas mengalami gejala seperti mual, muntah, diare dan nyeri perut.

Sudah terkontaminasi

Sementara itu Kepala Dinkes Kota Bandung Anhar Hadian menyebut, bahwa makanan berasal dari salah satu dapur mitra MBG yang juga melayani SDN 024 Coblong, SDN 189 Neglasari dan SMAN 19 Bandung. Waktu konsumsi di tiap sekolah berbeda. Yang paling terdampak SMPN 35. Makanan sudah berbau meski tidak menyengat, dugaan awal ada kontaminasi.

“Kami telah mengambil sampel makanan untuk diuji di Labkesda Jabar dan memeriksa dapur penyedia makanan. Tiga Puskesmas, yakni Dago, Sekeloa dan Puter, turut menangani siswa terdampak. Namun, tidak ada yang sampai dirawat inap,” terang Anhar.

BACA JUGA  Pemkot Bandung Gandeng ITB Tangani Masalah Sampah

Alhamdulillah kata Anhar, ia lega karena para korban sudah pada pulih dan tidak ada yang dirawat inap. Namun pihaknya terus memantau kondisi para siswa. Harapannya, saat sekolah masuk kembali, semuanya sudah pulih. Sebagai langkah lanjutan, Disdik dan Dinkes akan memperkuat pengawasan, memberikan pelatihan ulang bagi penjamah makanan, serta membina dapur penyedia MBG.

“Kami juga mengimbau orang tua untuk segera melaporkan jika anak mengalami gejala serupa agar penanganan bisa cepat dilakukan,” sambung Anhar. (Rava/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Manggala Agni Terus Lakukan Pemadaman Karhutla di Kampar

PROSES pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) seluas 30 hektare (Ha) di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, terus berlanjut. Adapun Karhutla seluas 40 ha di hutan lindung…

Aktivis Desak Hentikan Proses Hukum Dua Ahli Lingkungan

UPAYA retaliasi terhadap para ahli dalam perkara lingkungan hidup kembali terjadi. Ini bukan pertama kalinya para ahli lingkungan hidup menghadapi upaya pembungkaman. Prof. Bambang Hero Saharjo dan Prof. Basuki Wasis…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Manggala Agni Terus Lakukan Pemadaman Karhutla di Kampar

  • July 1, 2025
Manggala Agni Terus Lakukan Pemadaman Karhutla di Kampar

Aktivis Desak Hentikan Proses Hukum Dua Ahli Lingkungan

  • July 1, 2025
Aktivis Desak Hentikan Proses Hukum Dua Ahli Lingkungan

Pertumbuhan Ekonomi Babel Diprediksi Melompat

  • July 1, 2025
Pertumbuhan Ekonomi Babel Diprediksi Melompat

ULP PLN Pematangsiantar Beri Diskon 50 Persen Tambah Daya

  • July 1, 2025
ULP PLN  Pematangsiantar Beri Diskon 50 Persen Tambah Daya

Sekda Jabar Sebut Konflik dengan Wagub Erwan Sudah Selesai

  • July 1, 2025
Sekda Jabar Sebut Konflik dengan Wagub Erwan Sudah Selesai

FWPJT dan DPRD Jateng Gelar Diskusi Ketahanan Ekonomi

  • July 1, 2025
FWPJT dan DPRD Jateng Gelar Diskusi Ketahanan Ekonomi