Penyebaran Virus PMK Meluas di Kabupaten Bandung

PENYEBARAN virus penyebab penyakit mulut dan kuku  (PMK) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat semakin mengkhawatirkan.

Hingga Rabu (15/1) tercatat sebanyak 1.050 ekor hewan terinfeksi virus PMK, bahkan 48 ekor di antaranya mati.

Dinas Pertanian Kabupaten Bandung telah menyebarkan surat edaran kepada para camat, kepala desa maupun lurah, untuk melakukan upaya suportif, preventif dan kuratif.

“Dari 1.050 hewan ternak yang terinfeksi tersebar di 24 kecamatan, 65 desa atau kelurahan,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ningning Hendasah, Rabu (15/1).

Rinciannya 591 ekor sembuh, 243 ekor belum sembuh, 93 ekor potong bersyarat dan 48 ekor mati.

Menurut Ningning berdasarkan data Dinas Peternakan Kabupaten Bandung, terjadi lonjakan angka kasus PMK pada 2024 dan awal 2025 ketimbang 2023.

BACA JUGA  Proses Vaksinasi Belum Tuntas Picu Lonjakan Kasus PMK

Untuk 2023, PMK di Kabupaten Bandung berjumlah 342 kasus, tersebar di 20 kecamatan, 32 desa atau kelurahan.

Jumlah hewan ternak yang mati 8 ekor. Namun kasus PMK pada 2024 dan awal 2025, masih lebih rendah ketimbang 2022.

Sebanyak 16.582 ekor ternak terinfeksi virus penyebab PMK pada 2022, 907 di antaranya mati. Adapun sebaran kasus PMK 2022, mencakup 30 kecamatan.

“Terdapat indikasi, hewan ternak terinfeksi saat masih di daerah asal,” ungkapnya.

Indikasi itu lantaran ada dugaan sejumlah pelaku usaha ternak dari luar daerah yang tak melengkapi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari daerah asal.

Untuk mencegah penyebaran lebih luas lanjut Ningning, petugas puskeswan akan merespons laporan kasus dari peternak selambat-lambatnya 24 jam.

BACA JUGA  Baznas Catat Jumlah Hewan Kurban di Jabar Lebih dari 300 Ribu Ekor

Petugas puskeswan akan segera melakukan pengobatan pada ternak yang terinfeksi.

Pihaknya juga memberikan multivitamin dan mineral, serta melakukan vaksinasi. Pada 2024 telah dilakukan vaksinasi pada 15.055 ekor ternak sepanjang 2024.

Penyebaran virus PMK bisa dihadang dengan vaksin

Sementara itu Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jabar, Dedi Setiadi mengimbau para peternak untuk tidak panik menghadapi situasi ini.

Salah satu langkah penting adalah tidak terburu-buru menjual sapi yang terinfeksi.

Di Jabar, 10 dari 16 koperasi yang berada dalam naungan GKSI, sudah melaporkan sapi-sapi yang terinfeksi PMK.

Dedi mengingatkan peternak tidak perlu panik dengan segera menjual sapi yang terinfeksi.

Ia menegaskan sapi yang sudah divaksin sebelumnya lebih mudah sembuh setelah mendapatkan pengobatan dan vaksin ulang.

BACA JUGA  Smartfren Manjakan Pelanggannya di Jawa Barat

Sementara sapi yang belum divaksinasi memiliki risiko kematian yang lebih tinggi,

“Kami siap membantu peternak, termasuk menyediakan vaksin dengan harga terjangkau,’ ujar Dedi.

Menurutnya vaksin lokal yang kami sediakan seharga Rp17.000 per ampul, terbukti efektif dan tidak kalah dengan vaksin impor.  (Rava/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Peran dan Fungsi Media Massa di Era Disrupsi

PERUBAHAN model bisnis kini telah mempengaruhi sejumlah aspek, tidak terkecuali bisnis media massa. Hal itu menjadi sorotan Sekretariat DPRD (Setwan) Provinsi Jateng dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema…

Pemprov Jateng Harap Raperda Rancangan DPRD Bisa Ikuti Zaman

PEMERINTAH Provinsi Jateng berharap banyak pada tiga rancangan peraturan daerah (Raperda) yang diinisiasi oleh Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. Ketiga Raperda tersebut meliputi Raperda…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Peran dan Fungsi Media Massa di Era Disrupsi

  • January 22, 2025
Peran dan Fungsi Media Massa di Era Disrupsi

Pemprov Jateng Harap Raperda Rancangan DPRD Bisa Ikuti Zaman

  • January 22, 2025
Pemprov Jateng Harap Raperda Rancangan DPRD Bisa Ikuti Zaman

Telkomsel Berkomitmen Perluas Jangkauan hingga Pelosok

  • January 22, 2025
Telkomsel Berkomitmen Perluas Jangkauan hingga Pelosok

Shinta Nana Sudjana Bernostalgia di RS Pelita Anugerah

  • January 22, 2025
Shinta Nana Sudjana Bernostalgia di RS Pelita Anugerah

Song Hye Kyo Pilih Jeo Yeo Been di The Dark Nuns

  • January 22, 2025
Song Hye Kyo Pilih Jeo Yeo Been di The Dark Nuns

Bantuan Kemensos Rp1,4 Miliar untuk Longsor Pekalongan

  • January 22, 2025
Bantuan Kemensos Rp1,4 Miliar untuk Longsor Pekalongan