Gunung Merapi Alami 122 Kali Guguran Lava

GUNUNG Merapi kembali mengalami guguran lava. Tercatat sebanyak 122 kali guguran lava  terjadi di Merapi selama sepekan terakhir, tepatnya dari Jumat (3/1) hingga Kamis (9/1).

Diungkapkan Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santosa, Jumat (10/1) malam, guguran lava itu terjadi 84 kali meluncur ke arah barat daya masuk hulu Sungai Bebeng dengan jarak maksimal 2.000 meter, 29 kali ke arah hulu Sungai Krasak dengan jarak luncur maksimal 2.000 kali dan 9 kali ke arah barat masuk hulu Sungai Putih sejauh 1.500 meter.

Akibat guguran lava, jelasnya, morfologi kubah barat daya mengalami perubahan. Untuk kubah tengah tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan.

BACA JUGA  Ledakan Petasan kembali Menelan Korban

“Titik panas tertinggi pada kubah barat daya terukur sebesar 245,3 derajat Celsius. Sedangkan pada kubah tengah terukur titik panas terukur sebesar 228,6 derajat Celsius,” jelasnya.

Berdasarkan analisis foto udara, volume kubah barat daya terukur sebesar 3.505.900 meter kubik sedangkan untuk kubah tengah sebesar 2.360.700 meter kubik.

“Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang dan tinggi 25 meter teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Jrakah pada tanggal 9 Januari 2025 pukul 17.45 WIB,” katanya.

Sementara kegempaannya, selama seminggu pengamatan tercatat terjadinya 27 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 497 kali gempa Fase Banyak (MP), 2 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), 1.050 kali gempa Guguran (RF), dan 12 kali gempa Tektonik (TT).

BACA JUGA  Politeknik ATK Wisuda 189 Lulusan, Serapan Kerja Capai 80,42%

Curah hujan

Meski sempat terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 49 mm/jam selama 32 menit di Pos Babadan pada tanggal 4 Januari 2025. Namun tidak ada laporan terjadinya penambahan aliran maupun lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) Yogyakarta meminta para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi (Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten) agar melakukan mitigasi.

Hal itu untuk menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini seperti peningkatan kapasitas masyarakat dan penyiapan sarana prasarana evakuasi. (AGT/N-01)

BACA JUGA  Dukung Tagar KaburDuluAja, KPPMI Imbau Pemuda Bekali Diri

Dimitry Ramadan

Related Posts

Bupati Sleman Resmi Buka TMMD Reguler ke-124

BUPATI Sleman, Harda Kiswaya resmi membuka TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-124 Tahun 2025 pada Selasa, (6/5) di Lapangan Pondokrejo Tempel. Saat bertindak sebagai inspektur upacara, Harda membuka secara…

Dapat Serat Palilah Kraton Yogyakarta, Polda DIY Siap Bangun Markas Baru

POLDA Daerah Istimewa Yogyakarta akan membangun markas yang baru di wilayah Kapanewon Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tanah yang akan digunakan untuk markas baru ini adalah Tanah Kesultanan atau Sultan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Tega! Seorang Perempuan Tipu Calon Suaminya sendiri

  • May 6, 2025
Tega!  Seorang Perempuan Tipu Calon Suaminya sendiri

Bupati Sleman Resmi Buka TMMD Reguler ke-124

  • May 6, 2025
Bupati Sleman Resmi Buka TMMD Reguler ke-124

Dapat Serat Palilah Kraton Yogyakarta, Polda DIY Siap Bangun Markas Baru

  • May 6, 2025
Dapat Serat Palilah Kraton Yogyakarta, Polda DIY Siap Bangun Markas Baru

Atharva Dimar Sena Ditemukan Meninggal Dunia

  • May 6, 2025
Atharva Dimar Sena Ditemukan Meninggal Dunia

ARASHI Bubar 2026 Ditutup Dengan Konser Terakhir Musim Semi

  • May 6, 2025
ARASHI Bubar 2026 Ditutup Dengan Konser Terakhir Musim Semi

Istilah Turkish Garbage Dari Baju Gombal Hingga Perpustakaan

  • May 6, 2025
Istilah Turkish Garbage Dari Baju Gombal Hingga Perpustakaan