GUNA memastikan kesiapan personel dalam mengawal Pilkada, Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakpaolda) Jambi Brigadir Jenderal Edi Mardianto menyambangi kantor polisi terpencil, di daerah perbatasan Jambi.
Salah satu yang didatangi Edi Mardianto adalah Markas Kepolisian Sektor (Polsek) Jangkat, di ujung selatan Kabupaten Merangin yang juga berbatasan dengan Kabupaten Kerinci, Jambi.
Lokasi Polsek Jangkat terbilang jauh. Untuk menggapainya membutuhkan waktu sekitar 10 jam dari Kota Jambi. Sementara dari Kota Bangko, Ibukota Kabupaten Merangin menuju Polsek Jangkat makan waktu sekitar empat jam.
“Saya ke sini mewakili Pak Kapolda (Irjen Rusdi Hartono, Red). Pengecekan ini juga termasuk program saya, yakni untuk melihat dari dekat anggota yang tidak pernah kita datangi. Termasuk di polsek-polsek terjauh yang berada di daerah perbatasan,” jelas Edi Mardianto.
Dalam kunjungan ke Kantor Polsek Jangkat yang berada di daerah perbukitan yang relatif dekat dengan kawasan penyangga Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) pada Jumat baru-baru ini, Edi Mardianto didampingi Direktur Lalu Lintas Polda Jambi Komisaris Besar Dhafi.
Menurut Wakpolda Jambi yang akrab dengan panggilan Edong itu, pimpinan Polri memberikan perhatian lebih kepada para anggota di polres-polres dan polsek-polsek. Terutama yang berada di daerah perbatasan dan terpencil.
“Ini sudah berjalan sejak pilpres dan pileg lalu. Setiap kapolres diperintahkan agar memberikan perhatian anggota di polsek-polsek yang berada di daerah perbatasan Jambi dengan Provinsi Sumsel, Bengkulu, Riau dan Sumatera Barat,” beber Edong.
Dia menegaskan, kedatangannya dan rombongan jangan menjadi sebuah ketakutan. Kedatangannya untuk memperkuat kesatuan, sekaligus untuk mengecek kesiapan personel di daerah perbatasan menjelang pesta demokrasi pemilihan kepala daerah serentak akhir tahun 2024 ini.
Dia meminta, meskipun di daerah terpencil kantor polsek jangan sampai tidak ada orang, atau tidak ada yang piket. Untuk optimalisasi fungsi personel Polsek sebagai pelayan masyarakat di daerah perbatasa, wakapolda yang suka bergurau dengan wartawan itu perlu peran maksimal dari pimppinan polsek dan pimpinan Polres setempat.
“Kita datang untuk mengecek kondisi Polsek dan anggota di kawasan yang terbilang rawan ganguan kamtibmas di sini!” tegasnya.
Dari pengamatan langsung ke Polsek Jangkat, personelnya kurang mendapat perhatian. Beberapa personel di sana, dia dapatkan sudah bertahun-tahun berdinas di situ.
“Ada yang menjabat sudah bertahun-tahun masih di situ juga. Kasihan mereka. Ada yang sudah tiga tahun dinas di tempat terpencil,” ungkap Edi.
Sebab itu, dia berharap setiap tahun lulusan SPN (Sekolah Kepolisian Negara), anggota Brimob yang dimutasikan ke wilayah termasuk perwira, samapta akan dimasukkan untuk mengabdikan diri juga di sana.
Nantinya mereka bisa melakukan mendukung operasi pemberantasan PETI (Penambangan Emas Tanpa Izin, Red), ilegal drilling, dan jenis kejahatan perusak lingkungan lainnya. Ia juga menegaskan, institusi tidak ada kompromi terhadap anggota yang berprilaku buruk dan nakal.
“Kalian kenal saya, dan sudah saya peringatkan. Kalau masih juga melakukan, akan saya copot!,” tegasnya.
Sementara itu, kehadiran Wakapolda Edi Mardianto dan rombongan disambut hangat oleh Kapolsek Jangkat, Iptu Amrullah dan jajaran.
“Terimakasih Pak Wakapolda telah berkenan datang ke polsek terjauh dan berada di perbatasan Jambi. Kedatangan beliau memberi semangat buat kami di sini untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujarnya. (Sol/N-01)