Media Diminta Independen dan Demokratis dalam Pilkada

MEDIA dan jurnalis sudah selayaknya  independen dan tidak memihak dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024. Tidak boleh media  mendukung  salah satu pasangan calon (paslon).

“Independen dalam arti memberikan kesempatan relatif setara kepada semua kandidat untuk diberitakan. Dengan demikian media menjadi ruang publik untuk mendialogkan gagasan dan program setiap kandidat,” kata Jurnalis senior Usman Kansong, Jumat (15/11/2024).

“Jika pun ingin menjadi tim sukses, jurnalis harus nonaktif dari media atau dari pekerjaannya sebagai jurnalis. Ketika saya menjadi Direktur Komunikasi Politik TKB Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019, saya nonaktif dari Media Indonesia dan Metro TV,” ujarnya.

Telah diintervensi

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2018 – 2023 Daniel Dolok Sibarani di hadapan puluhan insan pers se Kota Pematangsiantar menyampaikan ketika jurnalisme telah diintervensi oleh kepentingan komersial pemilik media, maka tidak akan pernah menemukan  pemberitaan yang netral.

BACA JUGA  Kapolda Jawa Tengah Pastikan Pengamanan Pilkada

“Ideologi di balik jurnalisme profesional tidak lain sebagai bentuk penghambaan terhadap pemilik modal dan pemasang iklan dalam suatu sistem media. Isi bukan ditujukan bagi kepentingan pembaca atau pemirsa, tetapi justru lebih diupayakan bagi kepuasan pemodal dan pemasang iklan yang notabene elit politik,” kata Daniel.

Obyektifitas peliputan Pemilu secara terang-terangan terhadap keinginan politisi dan partai politik dalam upaya mengejar target politiknya. Jurnalisme profesional telah menjadi suatu aktifitas kering yang kehilangan semangat independensi politiknya. Sehingga Pemilu merupakan ujian independensi dan kredibilitas media maupun jurnalis dalam menerapkan jurnalisme politiknya.

“Fakta menunjukkan media dan jurnalis belum mampu menjadi kekuatan kontrol atas proses politik nasional yang berlangsung bahkan terjebak menjadi corong kepentingan kekuatan elit politik dan mengabaikan fungsi media pendidikan pemilih. Jurnalisme politik dalam pemilu identik sebagai jurnalisme propaganda dan atau jurnalisme borjuis,” kata Daniel. (Ais/N-01)

BACA JUGA  KPU Kota Tasikmalaya Buka Pendaftaran Calon Wali Kota

Dimitry Ramadan

Related Posts

Program Ketahanan Pangan TNI-Polri Sangat Bantu Jateng

PROGRAM ketahanan pangan yang dilakukan TNI dan Polri, dinilai sangat membantu Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu penumpu pangan nasional. Pernyataan itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jateng ,Sumarno saat…

Polrestabes Bandung Grebek Rumah Dijadikan Kantor Judi Online

POLRESTABES Bandung menggerebek sebuah rumah yang dijadikan kantor promosi situs judi online (judol) di Kompleks Muara Baru Regency, Jalan Muara Indah, Kota Bandung, Rabu (20/11). Para pelaku menyamar dengan berjualan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Program Ketahanan Pangan TNI-Polri Sangat Bantu Jateng

  • November 21, 2024
Program Ketahanan Pangan TNI-Polri Sangat Bantu Jateng

Polrestabes Bandung Grebek Rumah Dijadikan Kantor Judi Online

  • November 21, 2024
Polrestabes Bandung Grebek Rumah Dijadikan Kantor Judi Online

APSPI Khawatir Susu Lokal tidak Punya Regulasi Perlindungan

  • November 21, 2024
APSPI Khawatir Susu Lokal tidak Punya Regulasi Perlindungan

Wisudawan UGM Titik Awal Mengabdi kepada Bangsa

  • November 21, 2024
Wisudawan UGM Titik Awal Mengabdi kepada Bangsa

Setyo Budiyanto Terpilih Sebagai Ketua KPK 2024-2029

  • November 21, 2024
Setyo Budiyanto Terpilih Sebagai Ketua KPK 2024-2029

Indosat Luncurkan Layanan Pascabayar IM3 Platinum

  • November 21, 2024
Indosat Luncurkan Layanan Pascabayar IM3 Platinum