Empat Rumah Terancam Longsor, Pemerintah Diminta Tanggap

KONDISI empat rumah warga di Dusun V, Desa Tanjung Kasau, Kecamatan Laut Tador, Kabupaten Batu Bara, semakin mencemaskan akibat longsor. Bagian dapur rumah milik Rumintang Situmorang bahkan sudah ambruk ke jurang sungai Bahapal pada Kamis (31/10) sekitar pukul 20:00 WIB.

Kejadian ini membuat penghuni rumah ketakutan dan tidak nyaman. Tetapi mereka tidak punya pilihan lain karena tidak ada tempat untuk pindah.

“Keadaan di belakang rumah kami semakin mengerikan. Dapur rumah saya sudah longsor ke jurang sungai. Udah gak nyaman lagi tinggal di sini, mau pindah tapi kemana? Ini satu-satunya rumah yang saya punya,” ungkap Rumintang, Jumat (1/11).

Rumintang bukan satu-satunya yang mengkhawatirkan situasi ini. Warga lain, Siti Purba, juga mengungkapkan hal yang serupa. Menurutnya, dapur rumahnya terancam longsor karena tepi jurang hanya tinggal sekitar satu meter. Bahkan, pada Jumat sore, jurang di belakang rumahnya kembali longsor, menambah kecemasannya.

BACA JUGA  Pemda Prioritaskan Dana Desa untuk Pembangunan Fasum

“Jurang di belakang rumah saya tadi pukul 15:00 WIB longsor lagi. Tinggal satu meter lagi, dan dapur saya bakal jatuh ke jurang,” ujarnya.

Tidak hanya mereka, rumah Mina br Siregar tepat di belakang rumahnya, tanah yang menopang rumahnya nyaris habis, dan longsor bisa sewaktu-waktu menghancurkan tempat tinggalnya.

Para warga kini hanya bisa berharap pada pemerintah untuk segera bertindak sebelum bencana ini memakan korban jiwa. Mereka meminta agar Pemerintah Desa Tanjung Kasau serta Pemerintah Kabupaten Batu Bara segera turun tangan membantu mengatasi masalah longsor yang semakin mengancam.

Upaya pencegahan longsor pun dilakukan dengan memasang trucuk bambu oleh pemerintah desa setempat, tetapi sayangnya, bambu-bambu tersebut sudah hanyut terbawa arus sungai.

BACA JUGA  654 Kios Hangus dalam Kebakaran di Pasar Tradisional Tarutung

Yang lebih menyedihkan, tambang pasir yang diduga beroperasi tanpa izin tetap berjalan tidak jauh dari rumah-rumah yang terancam.

Tambang pasir

Menurut warga, jegiatan tambang pasir di sekitar lokasi rumah mereka diduga menjadi salah satu pemicu mempercepat erosi tanah di sekitar Sungai Bahapal, yang akhirnya memperparah kondisi jurang di belakang rumah mereka.

Warga berharap agar pemerintah segera bertindak dengan langkah yang lebih konkret dan efektif. Mereka meminta agar aktivitas tambang pasir yang diduga tidak berizin tersebut diawasi dan dihentikan demi menjaga keselamatan warga yang sudah di ambang bencana. (Ais/N-01)

BACA JUGA  Bawaslu Sumut Gandeng Ormas dan Kampus untuk Pilkada Bersih

Dimitry Ramadan

Related Posts

Pertamina Tambah Layanan Menghadapi Liburan Nataru

LIBURAN Nataru (Natal dan Tahun Baru) sebentar lagi, PT Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah (JBT) siapkan tambahan layanan jika terjadi lonjakan konsumsi BBM. Layanan tambahan ini disiapkan di 242…

KPU Kota Bandung Gelar Rekapitulasi Suara Pilkada Bandung

KPU Kota Bandung mulai menggelar rekapitulasi perolehan suara seluruh kecamatan Kota Bandung, mulai hari ini Rabu (4/12) hingga Jumat (6/12). “Saya ucapkan terima kasih kepada Bawaslu sebagai mitra kerja Pilkada,…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Masih Ada 0,68 Persen NIK yang belum Dipadankan

  • December 4, 2024
Masih Ada 0,68 Persen NIK yang belum Dipadankan

Datangi Ponpes Ora Aji, Sonhaji Maafkan Gus Miftah

  • December 4, 2024
Datangi Ponpes Ora Aji, Sonhaji Maafkan Gus Miftah

Menangi Sengketa Pemilu, Eep Minta Keadilan Mahkamah Partai

  • December 4, 2024
Menangi Sengketa Pemilu, Eep Minta Keadilan Mahkamah Partai

Pertamina Tambah Layanan Menghadapi Liburan Nataru

  • December 4, 2024
Pertamina Tambah Layanan Menghadapi Liburan Nataru

KPU Kota Bandung Gelar Rekapitulasi Suara Pilkada Bandung

  • December 4, 2024
KPU Kota Bandung Gelar Rekapitulasi Suara Pilkada Bandung

Wakil Bupati Sleman Minta Kendalikan Harga Saat Nataru

  • December 4, 2024
Wakil Bupati Sleman Minta Kendalikan Harga Saat Nataru