DALAM rangka memperkuat kebersamaan antarumat beragama guna mendukung pelaksanaan Pilkada 2024 aman dan damai, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ribut Hari Wibowo menggelar silaturahmi dengan tokoh agama Hindu, Buddha, dan Khonghucu.
Acara yang bertema “Merajut Kebersamaan untuk Mendukung Pilkada 2024 yang Aman dan Kondusif di Jawa Tengah” tersebut dilangsungkan di Legacy Convention Hall, Kota Semarang, pada Rabu (30/10).
Silaturahmi ini dihadiri oleh 212 peserta yang terdiri dari PJU Polda Jateng, para tokoh agama Hindu Budha dan Konghucu dari seluruh kota dan kabupaten di Jawa Tengah beserta pengurusnya, serta para Kapolres didampingi Kasat Binmas dari seluruh polres jajaran.
Turut hadir dalam kegiatan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Tri Wahono, Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Romo Tanto Harsono, dan Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) WS Andi Gunawan.
Kegiatan diawali dengan laporan singkat kegiatan oleh Dirbinmas Kombes Pol Lafri Prasetiono selaku Ketua Panitia.
Beri edukasi
Kombes Lafri menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah mengajak tokoh agama untuk secara aktif berperan dalam menciptakan pemilu damai dengan memberi edukasi kepada umat agar tidak terjebak dalam polarisasi yang berpotensi memunculkan konflik sosial atau komunal.
Acara dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin secara bergantian oleh perwakilan dari agama Hindu, Buddha, dan Khonghucu.
Dalam doanya, setiap tokoh agama secara umum menyampaikan harapan agar Pilkada 2024 di Jawa Tengah dapat berjalan aman dan tertib tanpa gangguan.
Dalam sambutannya, Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo menyampaikan apresiasi atas kehadiran para tokoh agama.
Jadi barometer
Dalam kesempatan tersebut Kapolda menegaskan komitmen Polda Jateng dan seluruh polres jajaran untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Jawa Tengah selama Pilkada 2024.
“Kami mohon doa restu agar dapat menjalankan tugas pengamanan Pilkada dengan baik, menjaga netralitas, serta memastikan seluruh masyarakat bisa beraktivitas dengan aman dan damai,” ujar Kapolda Jateng.
Propinsi Jawa Tengah, menurut Kapolda tidak hanya menjadi barometer politik nasional, tetapi diharapkan juga dapat menjadi barometer kerukunan dan toleransi keagamaan di Indonesia.
Oleh karena itu Kapolda memerintahkan seluruh jajaran agar menindaklanjuti dengan menggelar silaturahmi hingga ke tingkat paling bawah di wilayahnya.
(Htm/N-01)