PUPUK bersubsidi di kabupaten Sragen, Jawa Tengah terus memunculkan permasalahan pada musim tanam (MT) II yang saat ini sedang digelar di lahan sawah seluas 39 ribu hektar. Terakhir muncul informasi, pupuk subsidi dijual bebas lewat media sosial (medsos) dengan harga tidak wajar.
Kepala Dinas Pertanian Sragen Eka Rini Mumpuni mengaku mendapatkan laporan dari kalangan petani tentang adanya muncul sejumlah akun facebook yang menawarkan pupuk subsidi secara bebas dengan harga di atas harga normal.
“Tetapi saya yakin itu hanya penipuan. Apa mungkin penjualan pupuk subsidi yang diawasi, menggunakan medsos. Kami telah menelusuri dan berkoordinasi dengan Polri, ternyata pemilik akun facebook yang juga menyertakan nomor hape terkait penawaran pupuk subsidi, tidak bisa dikontak,” kata Eka Rini ketika dikonfirmasi, Kamis petang (25/4).
Pihaknya selaku bagian KP3 (Komisi Pengawasan Pupuk) bersama Polres dan Dinas Perdagangan Sragen telah berkoordinasi untuk menelusuri. Ada kecenderungan, apa yang muncul di akun facebook itu ingin membuat keresahan di sektor pertanian.
“Sekali lagi, sangat janggal, barang subsidi yang peredarannya diawasi ketat oleh pemerintah, dijual bebas lewat medsos. Pasti nanti kalau penelusuran ada hasil, jelas menjadi kasus hukum. Ini sungguh janggal dan kelewat berani,” imbuhnya dengan nada gemas.
Dari yang beredar, ada postingan Facebook dengan pemilik akun Manggala Gentamas Wahyudi Utama di group Klitikan Gemolong membuat narasi penawaran pupuk subsidi. “Monggo ready pupuk urea 4 Phonska 2.borong mawon .harga perkarung 225.loi Sumberlawang wa 088232471449,” tulisnya
Lalu ada pemilik akun Facebook Zahbu Mbarep dalam postingannya di Group Facebook Info Wong Kalijambe menuliskan “Urea 1 sak, sik butuh langsung WA 082134607996. No komen,” tulisnya
Lalu akun Putra Fa di group Facebook Klitikan Online Sumberlawang Gemolong – Gabugan dengan “Timbang boten kangge pupuk urea menowo pajeng 250nego ambil rumah lokasi Karangjati 088985615253,” katanya.
Masih ada sejumlah akun yang menawarkan pupuk subsidi urea maupun ponska, dengan narasi hampir sama, menjual atau membeli dengan berani harga tinggi.
Ketua KTNA Sragen Suratno senada dengan Kepala Dinss Pertanian Sragen Eka Rini menyakini bahwa yang muncul difacebook itu jelas untuk membuat resah kalangan petani, yang pada pengelolaan MT II ini sedang mendambakan pupuk subsidi.
” Saya telah menelusuri sejumlah akun facebook yang aneh aneh soal penawaran pupuk subsidi dengan hsrga tidak wajar itu, dan ternyata tidak dijawab dan ada yang dihapus. Ini cuma membuat resah, meski kemungkinan kenakalan penjualan pupuk subsidi bisa saja terjadi. Tetapi tidak mungkin vulgar melalui medsos. Gila apa, barang subsidi yang diawasi ketat dengan mekanisme begitu, kalau beneran pasti berurusan dengan hukun,” tegasnya.
Sementara itu politisi NasDem Sragen, Bambang Widjo Purwanto (BWP) kepada wartawan memprihatinkan lemahnya pengawasan penjualan pupuk subsidi di Sragen.
“Kok beraninya sampai menjual online. Kok dibiarkan, apa peran KP3 dalam pengawasan. Seharusnya segera dicari dan ditelusuri bersama Aparat Hukum. Pupuk Subsidi bukan barang dagangan yang dengan seenaknya dijual belikan,” sergah politisi yang akrab didapa Bambang Pur itu. (WID/N-02)