DINAS Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman mulai melakukan sosialisasi cara mendapatkan pupuk bersubsidi pada 2025.
Pengajuan permintaan ini, harus diawali dengan penyusunan rencana dalam bentuk e-rencana definitif kebutuhan kelompok tani atau e-RDKK pupuk bersubsidi.
Nantinya e-RDKK ini diajukan kepada BP4 (Balai Penyuluhan Pertanian, Pangan, dan Perikanan).
Berdasar data e-RDKK tahun 2024 di Sleman terdapat 53.678 NIK (Nomor Induk Keluarga) petani yang mengajukan permintaan pupuk bersubsidi.
“Dengan luasan areal pertanian yang mencapai 47.373,032 hektare,” kata Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono, Selasa (15/10).
Suparmono menambahkan untuk memudahkan petani input data e-RDKK, Dinas Pertanian Kabupaten Sleman telah menandatangani kerjasama dengan Disdukcapil.
Kerjasama ini untuk memanfaatkan data terkait pengajuan antara lain Nomor Induk Kependudukan (NIK), KTP Elektronik dan lainnya.
Menurut Suparmono, para petugas yang akan menangani Pennsauken ini sudah berpengalaman menangani e-RDKK tahun-tahun sebelumnya.
Sehingga untuk pengajuan 2025 opimistis akan lebih lancar. “Di Sleman ada 77 PPL yang tersebar di 86 desa/kalurahan yang siap membantu kelompok tani menyusun e-RDKK,” ujarnya.
Pada 2024, Sleman mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi 9.642.000 kilogram Urea dan 7.516.000 kilogram NPK.
Sedang relisasi penebusannya hingga Oktober 2024 ini Urea 4.953.256 kilogram (47,64%) dan NPK 3.554.861 kilogram (47,30%). (AGT/S-01)