DHC 45 Pematangsiantar Harap Generasi Muda Jaga Semangat Nasionalisme

UNTUK mengingatkan kembali sejarah perjuangan bangsa dalam menumpas pemberontakan PKI sekaligus untuk melestarikan kearifan lokal bagi generasi muda, Dewan Harian Cabang Pembudayaan Kejuangan 45 (DHC 45) Kota Pematangsiantar menyelenggarakan nonton bareng (nobar) film dokumenter G 30 S PKI di Markas Komando DHC 45 atau Gedung Juang 45 Pematangsiantar, Senin (30/9).

Dalam pemutaran film dokumenter bersejarah itu, DHC 45 Pematangsiantar menggandeng Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatera Utara.

Ketua DHC 45 Kota Pematangsiantar Koni Ismail Siregar menjelaskan pemutaran film penumpasan G 30 S PKI bertujuan untuk mendekatkan sejarah pada masyarakat akan nilai-nilai kebangsaan dan perjuangan sejumlah tokoh bangsa.

“Pemutaran film dokumenter ini bertujuan untuk menggelorakan semangat, jiwa dan nilai-nilai kejuangan bangsa serta nasionalisme anak bangsa atau generasi muda sebagai penerus perjuangan para pahlawan,” kata Koni didampingi Ketua Umum Nobar Penumpasan G 30 S PKI  Dr Robert Siregar.

Dia berharap para generasi muda khususnya para pelajar semakin mengetahui, mengerti, memahami dan memaknai hakekat perjuangan.

BACA JUGA  Sambut HUT RI, HKBP Setia Negara Gelar Berbagai Lomba dan Pertandingan

Beri apresiasi

Pamong Budaya Ahli Pertama Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatera Utara Windra Hardi Purba menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada segenap sesepuh pengurus DHC Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Pematang Siantar atas terselenggaranya kegiatan nonton bareng tersebut.

“Upaya ini mengenalkan kembali sejarah perjuangan bangsa merupakan hal sangat penting dalam pembangunan kita saat ini. Presiden Soekarno (Bung Karno) pernah berseru untuk tidak melupakan sejarah. Upaya melestarikan sejarah dan kearifan lokal masyarakat merupakan sebuah wujud nyata dalam mengapresiasi para pejuang kita masa lalu dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelasnya.

Pemberontakan G30S PKI lanjut dia merupakan salah satu bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari paham komunis yang merongrong peradaban bangsa dan juga dasar negara Pancasila dan UUD 1945.

“Tak terkecuali di dalam upaya melestarikan sejarah ini kita berada di tempat objek cagar budaya yang memiliki nilai-nilai budaya dan sejarah penting bahwa gedung ini tempat acara kita berlangsung adalah saksi sejarah Kota Pematang Siantar yg merupakan peninggalan kolonial pada saat ini yang  merupakan objek cagar budaya yang sangat penting kita lestarikan bersama,” katanya.

BACA JUGA  Media Diminta Independen dan Demokratis dalam Pilkada

Sesuai UU

Pelestarian cagar budaya jelas dia merupakan salah satu dari kegiatan amanah dari UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya dan UU Nomor 05 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

“Di dalam UU Nomor 05 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan disebutkan bahwa salah satu upaya pemajuan kebudayaan adalah dengan melaksanakan pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, serta pembinaan kebudayaan di masyarakat. Untuk melaksanakan ini, tentu saja tidak hanya pemerintah pusat, dibutuhkan sinergitas dari semua elemen,” terangnya.

UU pemajuan kebudayaan lahir bersama dalam mengangkat kearifan lokal masyarakat serta kepedulian terhadap nilai-nilai budaya serta objek pemajuan kebudayaan cagar budaya.

Kota multietnis

Kota Pematang Siantar ungkap dia pernah memperoleh predikat sebagai kota toleran menurut setara Institute. Hal ini membuktikan bahwa Kota Pematangsiantar multi etnis memiliki kekayaan budaya.

BACA JUGA  Pokja Pemilihan DPUTR Dilaporkan ke Kejari Pematangsiantar

“Harapan kami dari kegiatan ini tetap dilaksanakan secara berkelanjutan di Kota Pematang Siantar dan menjadi pendorong semangat generasi muda untuk mengenal sejarah dan kebudayaan yang ada,” ujarnya.

Bantu remaja

Salah satu siswi SMA Negeri 6 Pematangsiantar Yusniar Dearni Arthalita  Purba menyambut baik penyelenggaraan nobar film penumpasan pengkhianatan G 30 S PKI  tersebut karena bisa membantu para remaja masa kini agar lebih mengingat tentang kerasnya  perjuangan para pahlawan.

“Diharapkan para remaja masa kini bisa mengapresiasi dirinya sendiri atau khalayak  dan teman – temannya untuk bisa bangkit dan bisa menegakkan keadilan untuk diri sendiri atau teman-teman dan lingkungan sekitar,” kata Dearma. (Ais/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Warga Antusias Bertemu Wapres Gibran dan Pj Gubernur Jateng

MASYARAKAT di Kampung Mayangsari, Kelurahan Kalipancur, Kota Semarang, antusias menyambut kedatangan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka bersama Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, Jumat (22/11). Rombongan Wapres Gibran bersama…

Kementan Libatkan 15 Ribu Petani Milenial di Kalsel-Kalteng

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) akan libatkan 15 ribu petani milenial atau disebut Brigade Ketahanan Pangan guna mempercepat pencapaian target swasembada pangan. Swasembada pangan menjadi program super prioritas pemerintah saat ini. Peningkatan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Muhammad Daffa Lulusan S1 Tercepat di UGM

  • November 22, 2024
Muhammad Daffa Lulusan S1 Tercepat di UGM

Warga Antusias Bertemu Wapres Gibran dan Pj Gubernur Jateng

  • November 22, 2024
Warga Antusias Bertemu Wapres Gibran dan Pj Gubernur Jateng

Kementan Libatkan 15 Ribu Petani Milenial di Kalsel-Kalteng

  • November 22, 2024
Kementan Libatkan 15 Ribu Petani Milenial di Kalsel-Kalteng

Kim Byung Man Dibebaskan dari Tuduhan KDRT

  • November 22, 2024
Kim Byung Man Dibebaskan dari Tuduhan KDRT

Komisi III DPR Kawal Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan

  • November 22, 2024
Komisi III DPR Kawal Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan

Teknologi Ultra Violet untuk Tingkatkan Panenan Udang

  • November 22, 2024
Teknologi Ultra Violet untuk Tingkatkan Panenan Udang