MENTERI Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyerahkan sertifikat konsolidasi tanah bagi warga terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur pada Minggu (21/4) petang. Secara simbolis, penyerahannya diberikan kepada warga Kampung Cikadu II Desa Gasol Kecamatan Cugenang.
Di kampung tersebut terdapat 55 orang warga terdampak gempa yang kini menempati hunian tetap insitu. Mereka membangun kembali rumah sekaligus menata wilayah permukiman dengan lebih baik.
“Kita tahu pada 2022 telah terjadi bencana alam gempa bumi yang dahsyat. Banyak bangunan rumah warga maupun fasilitas umum yang luluh lantak,” kata AHY kepada wartawan seusai penyerahan sertifikat konsolidasi tanah.
Pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten serta dibantu pihak-pihak terkait berupaya membangun kembali bangunan maupun fasilitas umum dan publik di berbagai lokasi terdampak gempa bumi. Sekaligus juga menata kawasan permukiman dengan lebih baik.
“Seperti di Kampung Cikadu II Desa Gasol ini. Akses jalan yang tadinya sempit kita perluas, kemudian sarana ibadahnya, dan sudah barang tentu bangunan rumahnya. Sehingga masyarakat bisa lebih nyaman lagi tinggal di tempat mereka,” terangnya.
AHY mengapresiasi masyarakat di wilayah itu yang secara sukarela dan sukacita memberikan sedikit lahannya untuk membuka akses jalan lebih lebar. Bagi AHY hal ini merupakan contoh yang baik karena terbentuk kesadaran kolektif untuk kepentingan bersama.
Dampak lain adanya program konsolidasi tanah, kata AHY, nilai jual tanah pun secara otomatis jadi meningkat. Di Kampung Cikadu II, semula nilai jual tanah rata-rata kisaran Rp200 ribu per meter persegi. Tapi sekarang harganya naik cukup signifikan.
“Bisa mencapai Rp300-Rp500 ribu per meter persegi,” pungkasnya.
Seusai menyerahkan sertifikat, AHY dan rombongan melanjutkan kegiatannya di Kampung Ciguntur Desa Cipendawa Kecamatan Pacet. Kemudian bermalam di camping ground Sarongge Desa Ciputri Kecamatan Pacet. (BEN/N-01)