Renstra Global WHO untuk Mengatasi Penularan Cacar Monyet

BADAN Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Kesehatan Dunia (WHO) meluncurkan rencana kesiapsiagaan dan respons strategis global untuk menghentikan wabah penularan cacar monyet (monkey pox/mpox) dari manusia ke manusia melalui upaya global, regional, dan nasional yang terkoordinasi pada Senin (26/8) waktu setempat.

Langkah itu diluncurkan setelah penetapan darurat kesehatan masyarakat internasional oleh Sekretaris Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada 14 Agustus lalu, demikian bunyi pernyataan organisasi tersebut.

Renstra senilai US$135 juta atau setara dengan Rp2,1 triliun itu akan menyediakan dana yang dibutuhkan untuk kesiapsiagaan WHO, negara-negara anggota, para mitra meliputi di antaranya Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (Africa CDC), komunitas, dan peneliti dalam masa enam bulan mulai Februari 2025.

BACA JUGA  Kiat untuk mulai berhenti merokok di momen Ramadhan

“Upaya vaksinasi strategis akan difokuskan pada individu dengan risiko tertinggi, termasuk kontak erat dari kasus terbaru dan petugas kesehatan, untuk memutus rantai penularan,” demikian bunyi pernyataan itu.

Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa di tingkat global, penekanan akan diberikan pada kepemimpinan strategis, panduan berbasis bukti yang tepat waktu, dan akses terhadap langkah-langkah medis untuk kelompok yang paling berisiko di negara-negara terdampak.

“Wabah mpox di Republik Demokratik Kongo dan negara-negara tetangga dapat dikendalikan dan dihentikan,” kata Tedros.

Sementara itu, kantor pusat dan kantor regional WHO telah membentuk tim dukungan manajemen insiden untuk memimpin kegiatan kesiapsiagaan, kesiapan, serta respons, dan secara signifikan meningkatkan staf di negara-negara yang terdampak.

BACA JUGA  Peduli Kesehatan, FKG UGM Periksa Gigi Sivitas Akademika Fakutas Peternakan

Varian mpox yang mendorong ditetapkannya darurat kesehatan diyakini lebih menular dan mematikan daripada varian sebelumnya, termasuk strain clade 2 yang bertanggung jawab atas wabah global yang dimulai pada 2022.

Tedros sebelumnya mengatakan bahwa lebih dari 100.000 kasus mpox telah dikonfirmasi ke WHO sejak wabah global dimulai pada 2022, mencatat peningkatan kasus yang belum pernah terjadi sebelumnya di Afrika.

Dikenal sebagai cacar monyet, mpox merupakan penyakit virus yang dapat menyebar melalui kontak dekat dan bahan yang terkontaminasi seperti seprai, pakaian, dan jarum, menurut WHO. (Ant)

BACA JUGA  Keren! Siswi SMA Negeri 1 Maumere Bicara Dampak Perubahan Iklim Terhadap Anak di Forum PBB

Anton Kustedja

Related Posts

Manggala Agni Terus Lakukan Pemadaman Karhutla di Kampar

PROSES pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) seluas 30 hektare (Ha) di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, terus berlanjut. Adapun Karhutla seluas 40 ha di hutan lindung…

Aktivis Desak Hentikan Proses Hukum Dua Ahli Lingkungan

UPAYA retaliasi terhadap para ahli dalam perkara lingkungan hidup kembali terjadi. Ini bukan pertama kalinya para ahli lingkungan hidup menghadapi upaya pembungkaman. Prof. Bambang Hero Saharjo dan Prof. Basuki Wasis…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Manggala Agni Terus Lakukan Pemadaman Karhutla di Kampar

  • July 1, 2025
Manggala Agni Terus Lakukan Pemadaman Karhutla di Kampar

Aktivis Desak Hentikan Proses Hukum Dua Ahli Lingkungan

  • July 1, 2025
Aktivis Desak Hentikan Proses Hukum Dua Ahli Lingkungan

Pertumbuhan Ekonomi Babel Diprediksi Melompat

  • July 1, 2025
Pertumbuhan Ekonomi Babel Diprediksi Melompat

ULP PLN Pematangsiantar Beri Diskon 50 Persen Tambah Daya

  • July 1, 2025
ULP PLN  Pematangsiantar Beri Diskon 50 Persen Tambah Daya

Sekda Jabar Sebut Konflik dengan Wagub Erwan Sudah Selesai

  • July 1, 2025
Sekda Jabar Sebut Konflik dengan Wagub Erwan Sudah Selesai

FWPJT dan DPRD Jateng Gelar Diskusi Ketahanan Ekonomi

  • July 1, 2025
FWPJT dan DPRD Jateng Gelar Diskusi Ketahanan Ekonomi