GREGORIA Mariska Tunjung dipastikan meraih medali perunggu dari bulu tangkis tunggal putri Olimpiade 2024 Paris.
Kepastian menyabet medali Olimpiade itu setelah semifinalis Carolina Marin mengundurkan diri dari laga karena cedera, Minggu.
Pada pertandingan semifinal, Gregoria takluk 21-11, 13-21, 16-21 dari unggulan utama asal Korea Selatan An Seo-young.
Di semifinal antara Marin melawan He Bingjiao (China), Marin mengalami cedera lutut kanan. Saat itu, Marin sedang memimpin 21-14, 10-6.
Marin tidak dapat meneruskan permainan, sehingga Gregoria berhak mendapatkan medali perunggu.
Gregoria menjadi pemain putri Indonesia keempat yang memenangi medali Olimpiade.
Gregoria meneruskan capaian tiga seniornya, yakni Susy Susanti (emas di Barcelona 1992, dan perak di Atlanta 1996), Mia Audiana (perak di Atlanta 1996), serta Maria Kristin (perunggu, Beijing 2008).
Pengakuan Jorji
Selepas laga di Porta de La Chapelle Arena Paris, Prancis, Jorji mengakui An Seo-young lebih unggul. Kendati pemain yang 11 Agustus nanti genap berusia 25 tahun, sempat mencuri gim pertama dengan unggul auh, 21-11.
“Aku mau bersyukur dulu bisa bertanding sejauh ini, walaupun bukan hasil akhir yang diinginkan. Kkemenangan game di awal, aku cukup ada kesempatan untuk bisa ngambil game kedua,” kata Jorji.
Jorji mengatakan ia terlalu lama untuk membaca permainan An pada gim kedua yang membuatnya sulit keluar dari tekanan.
Hal ini membuat situasi tekanan berbalik kepadanya dan An pun berhasil membawa laga sampai gim ketiga atau gim penentuan.
“Dengan pola yang dia ubah, aku rasa itu tidak bisa bikin aku nyaman. Aku terlalu lama untuk adjust-nya itu loh. Terus di game kedua dia sangat nyaman dengan pola yang dia ingihnkan, jadi malah jadi terbalik,” jelasnya.
Perjuangan di game penentuan, Jorji sudah tampil lepas karena di interval sudah tertinggal 3-11.
Akhirnya laga selama satu jam dua menit itu berakhir setelah smes An Seo-young gagal diantisipasi tunggal putri terbaik Indonesia itu.
“Sebenarnya mungkin lebih ke aku udah gak mikirin hasilnya. Apapun yang aku lakukan aku mau coba aja, aku udah gak mikirin pengen gimana. Aku gak mau kalah gitu aja karena sayang banget aku kalau udah main sampai semifinal Olimpiade,” ucap Jorji.
Kekalahan itu membuat Jorji tidak pernah menang atas An Seo-young dari delapan pertemuan. (W-01)