JUSUF Kalla memenuhi undangan dan harapan rakyat Palestina untuk menghadiri pemakaman Ismail Haniyeh.
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 itu bertolak ke Doha, Qatar, Kamis (1/8) untuk menghadiri prosesi pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin kelompok pejuang Palestina, Hamas.
Didampingi Menteri Hukum dan HAM periode 2004-2007 Hamid Awaluddin, JK terbang menggunakan pesawat komersial Qatar Airways dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Dalam keterangan tertulisnya, JK mengatakan kehadiran delegasi Indonesia dalam pemakaman Haniyeh merupakan harapan rakyat Palestina.
“Ini memenuhi harapan agar mengirimkan delegasi Indonesia ke sana dan kami diundang menghadiri pemakaman almarhum Ismail Haniyeh,” kata JK.
Doa bersama untuk pemakaman Ismail Haniyeh diadakan di Teheran, Iran, pada Kamis pagi waktu setempat.
Pada hari yang sama, jenazah kepala biro politik Hamas itu akan dibawa ke Doha usai dishalatkan.
Shalat jenazah untuk Haniyeh akan diadakan di Masjid Imam Muhammad Ibn Abdul Wahhab di Doha, setelah ibadah shalat Jumat (2/8).
Selanjutnya Haniyeh akan dimakamkan di Lusail, Qatar.
Haniyeh diketahui tewas dalam serangan udara yang menargetkan kediamannya di Teheran utara sekitar pukul 02.00 pada Rabu (31/7).
Peristiwa itu terjadi di wisma veteran perang yang dikelola oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Khamenei imami shalat jenazah
Di bagian lain, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memimpin shalat jenazah Ismail Haniyeh.
Khamenei menjadi imam shalat jenazah dan memimpin doa di hadapan peti jenazah Haniyeh. Seorang pengawal Haniyeh juga meninggal pada serangan itu.
Jenazah Haniyeh disemayamkan di Universitas Teheran sejak Kamis pagi waktu setempat. Usai shalat jenazah, pelayat akan diarahkan untuk mengikuti arak-arakan ke Lapangan Azadi di pusat kota.
Puluhan ribu pelayat berkumpul di dalam dan sekitar kampus tersebut sambil membawa foto Haniyeh. Mereka berbaris di tepi jalan untuk memberi penghormatan terakhir kepada sang mendiang pemimpin Hamas.
Haniyeh dan seorang pengawalnya meninggal pada Rabu (31/7) dini hari akibat serangan Israel di kediamannya.
Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai Presiden Iran pada Selasa.
Pemerintah Republik Islam Iran menyatakan masa berkabung selama tiga hari. Dalam pernyataannya, Ali Khamenei mengatakan bahwa serangan tersebut menunjukkan, “Rezim Zionis telah siap menghadapi konsekuensi atas tindakan mereka.” (W-01)