
JAKSA mendakwa Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol sebagai pemberontak. Ia dituduh melakukan pemberontakan atas deklarasi darurat militer singkat yang dilakukannya.
Yoon mencoba memberlakukan darurat militer pada awal Desember, sebuah langkah yang membuat negara itu terjerumus ke dalam kekacauan politik.
Tindakan itu membangkitkan banyak orang terhadap kenangan menyakitkan tentang masa lalu otoriter Korea Selatan.
Jaksa mengumumkan dakwaan tersebut pada Minggu (26/1) malam waktu setempat, menjadikan Yoon presiden pertama dalam sejarah negara itu yang didakwa saat masih menjabat.
“Berdasarkan penyelidikan sejauh ini, tidak ada alasan untuk mempertimbangkan perubahan pada surat perintah penangkapan yang dikeluarkan terhadap presiden,” kata jaksa dalam sebuah pernyataan Minggu (26/12).
Jaksa menambahkan bahwa bukti yang cukup ada untuk mendukung dakwaan tersebut.
Selama sidang parlemen, para komandan Yoon bersaksi bahwa mereka menerima perintah langsung dari Presiden untuk mendobrak pintu parlemen dan mengusir anggota parlemen yang ada di dalam.
Jaksa dakwa presiden masih menjabat
Presiden Yoon membenarkan ia mendeklarasikan darurat militer dengan menuduh partai oposisi utama bersimpati pada Korea Utara.
Dan melakukan kegiatan anti-negara, tetapi keputusan itu segera dibatalkan oleh parlemen.
Yoon membantah melakukan kesalahan. Parlemen Korea Selatan kemudian menjatuhkan pemakzulan. Yppnn telah ditahan pekan lalu.
Jaksa mengumumkan dakwaan tersebut pada Minggu (26/1) malam waktu setempat, menjadikan Yoon presiden pertama dalam sejarah negara itu yang didakwa saat masih menjabat.
“Berdasarkan penyelidikan sejauh ini, tidak ada alasan untuk mempertimbangkan perubahan pada surat perintah penangkapan yang dikeluarkan terhadap presiden,” kata jaksa dalam sebuah pernyataan Minggu (26/12).
Jaksa menambahkan bahwa bukti yang cukup ada untuk mendukung dakwaan tersebut.
Selama sidang para komandan Yoon bersaksi bahwa mereka menerima perintah langsung dari Presiden untuk mendobrak pintu parlemen dan usir anggota parlemen di dalam.
Tak lama setelah mendeklarasikan darurat militer,Yoon berkesempatan untuk menangkap daftar 14 tokoh politik dan hukum termasuk pemimpin oposisi.
Yoon juga diduga akan memberikan otoritas kepada badan intelijen untuk meluncurkan penyelidikan kontra-intelijen dan “mendukungnya dengan dana dan personel tanpa syarat.” (*/S-01)