PROSES evakuasi warga terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara terhambat karena sejumlah ruas jalan putus.
Jalan-jalan masih terrtimbun material longsor, bebatuan dan pohon tumbang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Deli Serdang, Agus Salim Pane dalam keterangan Kamis (28/11) mengatakan bahwa sekitar 40.206 jiwa atau 9.233 kepala keluarga membutuhkan bantuan.
Warga mengalami dua kali bencana dalam waktu berdekatan yaitu pada 23 November terjadi banjir, dan pada 26 November terjadi tanah longsor.
“Ada 11 kecamatan terdampak antara lain Kecamatan Namborame, Bangun Purba, Hamparan Perak, Labuan Deli, Batang Kuis, dan Sunggal,” kata Agus Salim Pane.
Posko pengungsian terpadu Deli Serdang
Pemerintah Kabupaten setempat sudah membuka posko pengungsian terpusat di sejumlah lokasi, termasuk sekolah dan rumah ibadah.
BPBD Deli Serdang melaporkan ada dua orang hilang dan masih dicari, empat orang meninggal dan 18 orang luka-luka kini dirawatr di RSUD Adam Malik.
Banjir dan tanah longsor di Sumatra Utara berdampak terganggunya pelaksanaan pemungutan suara untuk Pilkada Serentak 2024.
KPU RI melaporkan sebanyak 110 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Sumut dilanda banjir bandang dan tanah longsor.
BMKG melaporkan adanya fenomena La Nina lemah menyebabkan terjadinya curah hujan tinggi.
BMKG juga menyimpulkan bahwa terdapat potensi gangguan iklim basah untuk wilayah Indonesia secara umum hingga awal 2025. (*/S-01)