
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Selasa (26/11), total warga meninggal akibat bencana hidrometeorologi bahasa di Provinsi Sumatra Utara mencapai 20 orang.
Rinciannya Kabupaten Karo 10 orang, Deli Serdang 4 orang, Padang Lawas 4 orang, dan Tapanuli Selatan 2 orang.
Sedangkan 2 warga di Deli Serdang masih dinyatakan hilang oleh tim pencarian dan pertolongan
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Selasa (26/11) menyatakan adanya korban jiwa dampak hujan deras di sejumlah daerah.
Banjir bandang menerjang Tapanuli Selatan dan Deli Serdang. Sedangkan tanah longsor di Padang Lawas dan Karo, Sabtu (23/11).
Data sementara hingga Selasa (26/11) untuk rumah rusak berat terdampak banjir sebanyak 6 unit.
Rumah rusak berat akibat banjor bandang di Deli Serdang dan tanah longsor di Karo.
“Dua bencana hidrometeorologi itu juga merusak fasilitas publik, seperti sekolah dan tempat ibadah,” kata Abdul Muhari.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten yang wilayahnya terdampak bencana masih melakukan pendataan kerugian akibat bencana.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk waspada serta siap siaga terhadap potensi bahaya susulan.
Prakiraan cuaca pada hari ini menunjukkan perlunya kewaspadaan terhadap hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Terutama di wilayah Deli Serdang, Karo, Langkat, Padang Lawas, Tapanuli Selatan dan Kota Binjai. (*/S-01)