APSPI Khawatir Susu Lokal tidak Punya Regulasi Perlindungan

ASOSIASI  Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI) khawatir produk susu lokal  tidak punya regulasi perlindungan.

APSPI mendesak Presiden Prabowo Subianto  segera menerbitkan regulasi perlindungan produksi susu dalam negeri.

Bila tidak, langkah yang sudah dilakukan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, hanya sekedar menjadi gimmick saja.

” Yang kita suarakan dari APSPI adalah percepat regulasi, entah itu Peraturan Presiden atau Inpres atau peraturan apalah,” kata Ketua APSPI, Agus Warsito, Kamis (21/11).

“Tapi yang tandatangan harus presiden,” lanjutnya.

Pernyataan Agus disampaikan saat saat mendampingi Komisi IV DPR RI meninjau di KUD Persusuan Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis ( 21/11).

Menurutnya bila yang tanda tangan setingkat menteri, maka industri pengolah susu (IPS) hanya akan memasuk telinga kanan dan keluar telinga kiri.

BACA JUGA  Petani Terdampak Banjir Grobogan Bakal Dipasok Bibit dan Pupuk

“Tidak ada langkah konkrit, karena hingga kini pun masih ada IPS yang menolak setoran susu perah lokal,” lanjutnya.

APSPI mendorong keseriusan pemerintah dalam upaya menolong peternak sapi perah dalam berproduksi, benar-benar optimal bisa diserap IPS.

DPR RI diharapkan mengawal sampai tuntas, agar regulasi ditandatangani presiden.

Agus Warsito kembali menegaskan bahwa tanpa ada jaminan regulasi dari presiden, maka langkah pemerintah mendatangkan impor satu juta sapi indukan percuma.

Ditambah IPS tetap mengabaikan susu lokal dan menerima susu impor yang harganya lebih murah.

” Jika itu yang terjadi maka yang kemudian terlihat bukan hanya sekedar mandi susu, tetapi banjir susu terbuang. Ini jelas sangat ironi,” kata Agus Warsito.

BACA JUGA  Kabupaten Sleman Gelar Surveilans Siaga Hadapi PMK

Kementan harus tuntaskan regulasi perlindungan

Terpisah politisi PKS, Abdul Kharis usai meninjau KUD Persusuan Mojosongo mengatakan DPR akan mendesak Kementerian Pertanian tuntaskan masalah susu lokal.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini berjanji akan mencari solusi dan mendorong Kementan  mewujudkan harapan produsen susu dalam negeri ini.

Komisi IV DPR RI akan mengawal langkah Mentan Amran Sulaiman mengusulkan regulasi perlindungan susu dalam negeri kepada presiden bisa lebih cepat.

“Syukur nanti malah menjadi undang undang, sehingga lebih menguatkan,” kata politisi PKS asal Dapil Jateng V meliputi Solo, Sukoharjo, Klaten dan Boyolali ini. (WID/S-01)

BACA JUGA  4.348 Unit Pompa Air bakal Dipasang Demi Kerek Produksi Padi Jateng

Siswantini Suryandari

Related Posts

Pemkot Pekanbaru Gelar Operasi Pasar Minyakita di 12 Lokasi

PEMERINTAH Kota Pekanbaru menggelar operasi pasar Minyakita yang berlangsung di 12 lokasi pasar rakyat hingga 28 Maret mendatang. Dalam operasi pasar itu Minyakita dijual seharga Rp14.700 per liter atau bawah…

Baznas Kota Solo Targetkan Rp120 juta dari Zakat Fitrah

BADAN Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Solo menargetkan pengumpulan zakat fitrah sebesar Rp 120 juta pada akhir Ramadan atau sebelum Idul Fitri tahun ini. Target itu mengacu pada jumlah 2,7…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Pemkot Pekanbaru Gelar Operasi Pasar Minyakita di 12 Lokasi

  • March 14, 2025
Pemkot Pekanbaru Gelar Operasi Pasar Minyakita di 12 Lokasi

Baznas Kota Solo Targetkan Rp120 juta dari Zakat Fitrah

  • March 14, 2025
Baznas Kota Solo Targetkan Rp120 juta dari Zakat Fitrah

Sungai Cikidang dan Citanduy Meluap, Rendam Ratusan Rumah

  • March 14, 2025
Sungai Cikidang dan Citanduy Meluap, Rendam Ratusan Rumah

Rayakan Ramadan, BUMN Beri Santunan untuk Anak Yatim di Tasikmalaya

  • March 14, 2025
Rayakan Ramadan, BUMN Beri Santunan untuk Anak Yatim di Tasikmalaya

Gugat UU TNI ke MK, Kolonel Menyoal Definisi Tentara Profesional dan Hak Prajurit

  • March 14, 2025
Gugat UU TNI ke MK, Kolonel Menyoal Definisi Tentara Profesional dan Hak Prajurit

Sambut Lebaran, Batik Danar Hadi Luncurkan Koleksi Ratimaya Raya

  • March 14, 2025
Sambut Lebaran, Batik Danar Hadi Luncurkan Koleksi  Ratimaya Raya