OBJEK-OBJEK terkait budaya sudah pasti memiliki daya pikat. Demikian pula dengan upaya mendokumentasikan objek-objek terkait budaya, lewat karya seni gambar.
Adalah Indarto Agung Sukmono. Perupa kelahiran Sragen yang kini menetap di Kota Kudus, Jawa Tengah, telah banyak mendokumentasikan obyek-obyek terkait budaya di sekitar kawasan Gunung Muria dengan sangat piawai.
Pendekatannya lewat bahasa gambar ini tentu terasa beda dengan bahasa fotografi. Kendati pun beberapa karyanya ada yang punya citra fotografi.
Indarto Agung Sukmono, perupa lulusan FSR ISI Yogyakarta, intens mendatangi langsung objek-objek budaya yang digambarnya.
Kegemaran blusukan ke berbagai situs dan ragam budaya, dia olah menjadi bahasa visual yang punya ruh.
Sebaran situs area Gunung Muria menjadi dominan pada karya-karya Indarto Agung Sukmono. Karya yang dipamerkan pada 20 September sampai 2 Oktober 2024 di Ruang Garasi, Jalan Gandaria IV No 2 Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pameran dengan kurator Agus Yaksa.
Karya Indarto tidak hanya drawing arsir pada kertas. Juga menggunakan media mika akrilik dengan layer-layer bertumpuk yang memberi citra ruang dan mencipta dimensi sangat unik .
Ada juga media tinta cina dengan sapuan spontan warna monokrom. Sehingga kesan klasik sangat terasa pada hasil akhir.
Indarto, begitu panggilan akrabnya aktif mengikuti kegiatan pameran dalam dan luar negeri. Perupa yang pernah menyabet finalis UOB.
Salah satu penggagas Kelompok Songolikur ini memang konsen dengan tempat-tempat dan aktivitas budaya seputar Kudus, Jawa Tengah.
Ruh Kudus sebagai judul pameran mewakili gambaran dinamika Kota Kudus. Kudus yang pertumbuhan sosiobudayanya yang masif, baik tinggalan kuno maupun budaya urban sebagai kota industri. (Put/W-01)