PROVINSI Jawa Tengah bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat menggelar acara istighosah dan doa bersama agar penyelenggaraan Pilkada serentak 2024 berjalan lancar, damai, dan kondusif.
Acara diikuti oleh ratusan santri dari berbagai pondok pesantren di Kota Semarang dilaksanakan di Wisma Perdamaian Semarang, Jumat (22/11) malam.
“Semoga pelaksanaan pilkada yang akan dilaksanakan beberapa hari ke depan dapat berjalan sejuk, damai, dan kondusif,” kata Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana di sela acara.
Pada penyelenggaraan pilkada 2024, sejumlah tahapan telah dilaksanakan, mulai dari pendafataran dan penetapan calon. Dan hingga saat ini sudah memasuki tahapan kampanye.
Rencanannya, tahapan pemungutan dan penghitungan suara dilaksanakan pada 27 November 2024.
Mendekati hari puncak tersebut, lanjut Nana, terkadang suasana semakin memanas. Maka, doa bersama menjadi salah satu upaya batiniah agar tercipta pilkada damai.
Upaya yang sama juga diselenggarakan oleh kepolisian dengan menggelar doa lintas agama di Simpang Lima beberapa hari lalu.
Nana kembali mengingatkan agar masyarakat tidak mudah termakan berita hoaks dan ujaran kebencian. Juga hal-hal yang mengarah pada provokasi dari oknum-oknum tertentu.
Menurutnya Pilkada harus menjadi instrumen kemaslahatan, khususnya untuk memilih pemimpin yang terbaik. Perbedaan pilihan sudah hal biasa dan sudah seharusnya untuk dihormati.
“Kita hormati pilihan seseorang, saling menghormati. Ini dinamika politik dan semua punya pilihan masing-masing,” ucapnya.
Pilkada 2024
Ketua MUI Jateng, Ahmad Darodji menyatakan pelaksanaan Pilkada 2024 ini harus berjalan aman, nyaman, dan tertib. Persaudaraan tetap menjadi hal utama meskipun berbeda pilihan.
Darodji menambahkan, istighosah dan doa bersama tersebut juga sebagai upaya batiniah untuk menyiapkan diri menghadapi musim hujan. Ia berharap tidak terjadi musibah di Jawa Tengah.
“Kita juga harus bersiap menghadapi (potensi) bencana. Kita berharap tidak ada musibah, kalau terjadi musibah kita sudah bersiap untuk tanggap bencana,” katanya.
Dalam acara istighosah dan doa bersama tersebut, juga diserahkan bantuan pendidikan kepada sejumlah pondok pesantren.
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis kepada lima pondok pesantren. Masing-masing mendapatkan bantuan sebesar Rp15 juta dan paket sembako. (Htm/S-01).