Sembelit Ternyata Bisa Picu Penyakit Jantung

JANGAN anggap remeh terhadap sembelit (konstipasi). Bila Anda susah buang air besar atau sembelit, ada kemungkinan Anda mengalami penyakit jantung.

Selama ini penyakit jantung dan stroke selalu dikaitkan dengan kebiasaan merokok, obesitas, gaya hidup tidak sehat, dan tidak pernah bergerak atau olahraga.

Namun penelitian baru menyebutkan bahwa sembelit juga menjadi pertanda adanya tanda-tanda penyakit jantung.

Penelitian baru mengungkap bahwa ada hubungan antara sembelit dan peningkatan risiko kejadian buruk pada jantung. Termasuk serangan jantung, stroke dan gagal jantung.

“Studi kami menunjukkan Bahwa sembelit menjadi masalah kesehatan umum yang sering diabaikan. Mungkin ini merupakan penyebab utama penyakit kardiovaskular,” kata Profesor Francine Marques dari School of Biological Sciences Monash University, Melbourne Australia.

BACA JUGA  Duduk Lama tapi Rajin Minum Kopi Bisa Kurangi Risiko Kematian

Marques yang memimpin penelitian tersebut dalam keterangan pers, Rabu (21/8) mengatakan bahwa faktor risiko penyakit kardiovaskular selama ini diketahui publik adalah hipertensi, merokok dan obesitas.

Ketiga faktor ini menjadi pemicu penyakit jantung. Namun penelitian itu mengeksplorqsi potensi peran sembelit sebagai penyakit jantung.

Konstipasi merupakan faktor risiko tambahan yang menunjukkan hasil mengkhawatirkan.

Penelitian ini melibatkan 408.354 partisipan. Dari jumlah itu terdapat 23.814 kasus konsitipasi.

Hasil penelitian yang diterbitkan di American Journal Of Physiology menunjukkan bahwa orang yang mengalami konstipasi menghadapi risiko dua kali lipat terkena serangan jantung dibandingkan mereka yang tidak mengalami sembelit.

Para peneliti juga mencatat bahwa konstipasi meningkatkan risiko penyakit jantung pada penderita hipertensi.

BACA JUGA  Minum dari Botol Plastik Picu Tekanan Darah Tinggi

Peningkatan risiko penyakit jantung sebesar 34 persen dibandingkan dengan mereka yang hanya hipertensi saja.

“Penelitian kami menunjukkan bahwa sembelit dapat memperburuk risiko kardiovaskular terkait dengan tekanan darah tinggi. Sehingga semakin meningkatkan kemungkinan serangan jantung dan stroke,” kata Marques.

Untuk mencegah konstipasi  ini disarankan agar masyarakay memperhatikan kesehatan usus. Cara ini dianggap efektif untuk mencegah dan mengelola penyakit jantung.

Para peneliti menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengungkap hubungan sebab akibat dan mekanisme patofisiologis yang mendasarinya. (Medical Daily/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Kapolri Apresiasi Upaya TNI-Polri Bebaskan Pilot Susi Air

KAPOLRI Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. Kapolri menyebut, misi pembebasan berhasil berkat kerja keras tim TNI-Polri…

713 Titik Panas Karhutla Kembali Terpantau di Sumatra

RATUSAN titik panas atau hotspot kembali di Pulau Sumatra. Dari pantauan terakhir satelit, Sabtu (21/9), terdeteksi sebanyak 713 titik panas dengan jumlah terbanyak berada di Sumatra Selatan sebanyak 291 titik.…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Kapolri Apresiasi Upaya TNI-Polri Bebaskan Pilot Susi Air

  • September 21, 2024
Kapolri Apresiasi Upaya TNI-Polri Bebaskan Pilot Susi Air

PB IDI Imbau Masyarakat Selalu Waspada Potensi Bencana

  • September 21, 2024
PB IDI Imbau Masyarakat Selalu Waspada Potensi Bencana

KPU Pekanbaru Tetapkan DPT Pilkada 2024

  • September 21, 2024
KPU Pekanbaru Tetapkan DPT Pilkada 2024

Gagal Tembus 10 Besar di PON, Ketum KONI Riau Minta Maaf

  • September 21, 2024
Gagal Tembus 10 Besar di PON, Ketum KONI Riau Minta Maaf

713 Titik Panas Karhutla Kembali Terpantau di Sumatra

  • September 21, 2024
713 Titik Panas Karhutla Kembali Terpantau di Sumatra

All Indonesian Final Terjadi di Ganda Campuran

  • September 21, 2024
All Indonesian Final Terjadi di Ganda Campuran