Vape Berisiko Sebabkan Penyakit Pembuluh Darah

BENARKAH vape atau rokok elektrik tidak berisiko terhadap penyakit pembuluh darah dibandingkan rokok tembakau?

Dalam penelitian terbaru menemukan bahwa rokok elektrik tetap sama bahayanya dengan rokok tembakau.

Rokok elektrik tetap membuat si perokok tetap terpapar bahan kimia beracun lebih sedikit dibandingkan rokok tembakau.

Asap yang ditimbulkan tetap punya efek memengaruhi sirkiuasi dan kesehatan secara keseluruhan.

Dr. Marianne Nabbout selaku peneliti utama rokok eletrik menyatakan  bahwa rokok elektrik telah lama dipasarkan.

Vape ini dianggap sebagai alternatif rokok non nikotin lebih aman dibandingkan rokok tembakau biasa.

Promosi soal aman ini membuat konsumen percaya bahwa rokok elektrik tidak mengandung produk berbahaya apa pun.

BACA JUGA  Udayana CENTRAL Ungkap 4 Fakta Ini Soal Rokok Elektrik

“Seperti radikal bebas yang ditemukan dalam rokok tembakau biasa karena tidak ada proses pembakaran,” ujar Nabbout dalam siaran pers seperti dikutip dari Medical Daily, Kamis (28/11).

Vape tetap berbahaya untuk kesehatan

Ia kemudian melakukan penelitian terhadap 31 orang perokok dan pengguna vape.

Mereka menjalani pemindaian MRI sebelum dan sesudah terpapar rokok tembakau, aerosol rokok elektrik dengan nikotin, dan aerosol rokok elektrik tanpa nikotin.

Para relawan yang diperiksa ini berusia 21 hingga 49 tahun. Hasil ini akan dibandingkan dengan pemindai awal dari 10 non perokok dan non vaper berusia 21-33 tahun.

Penelitian itu juga mengukur kecepatan aliran darah di arteri femoralis dengan memasang manset di paha atas untuk membatasi sirkulasi.

BACA JUGA  Udayana CENTRAL Ungkap 4 Fakta Ini Soal Rokok Elektrik

Saturiasi oksigen vena para peserta juga diuji. Hasilnya menunjukkan jumlah oksigen dalam darah kembali ke jantung setelah memasok oksigen ke jaringan tubuh.

Setelah menghirup setiap jenis vaping atau merokok, aliran daerah di arteri femoralis superfisial menurun secara signifikan.

Penurunan fungsi pembuluh darah terbesar terjadi setelah rokok elektrik vape dengan nikotin.

Kemudian diikuti oleh rokok elektrik tanpa nikotin. Pengguna vape juga menunjukkan saturasi oksigen vena lebih rendah.

Ini mengindikasikan penurunan langsung penyerapan oksigen oleh paru-paru, terlepas dari kandungan nikotinnya.

“Penelitian ini bertujuan untuk menyoroti efek akut dari merokok dan vaping terhadap pembuluh darah di tubuh manusia,” kata Dr Nabbout.

Ia menambahkan konsumsi rokok elektrik secara akut memiliki efek langsung pada tingkat pembuluh darah.

BACA JUGA  Udayana CENTRAL Ungkap 4 Fakta Ini Soal Rokok Elektrik

“Penggunaan vape kronis dapat menyebabkan penyakit pembuluh darah seperti penyakit jantung, hipertensi dan lainnya,” pungkasnya. (*/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

BPS Catat Inflasi Kota Bandung 1,69%

BADAN  Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, Jawa Barat mencatat terjadi inflasi Kota Bandung sebesar 1,69% (month-to-month) pada Maret 2025 dibandingkan Februari 2025. Inflasi bulan Maret ini dipicu oleh kelompok perumahan,…

32 Praja IPDN Magang di Pemerintah Kota Bandung

SEBANYAK 32 praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menjalani magang selama 30 hari di sejumlah organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Sebuah kesempatan bagi para praja untuk memperoleh…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

BPS Catat Inflasi Kota Bandung 1,69%

  • April 9, 2025
BPS Catat Inflasi Kota Bandung 1,69%

32 Praja IPDN Magang di Pemerintah Kota Bandung

  • April 9, 2025
32 Praja IPDN Magang di Pemerintah Kota Bandung

Pembayar Pajak Kendaraan Bermotor Membludak

  • April 9, 2025
Pembayar Pajak Kendaraan Bermotor Membludak

Inflasi DIY 1,25% Lebih Tinggi Dibandingkan Februari

  • April 9, 2025
Inflasi DIY 1,25% Lebih Tinggi Dibandingkan Februari