BALAI Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat selama sepekan terjadi 329 guguran lava Gunung Merapi. Periode guguran terjadi periode 23-29 Agustus 2024.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santosa mengatakan guguran lava ini mengarah ke barat daya masuk hulu Sungai Bebeng dengan jarak luncur higga 2.000 meter.
“Dua kali awanpanas guguran mengarah ke hulu Suntai Sat dengan jarak luncur 1.300 meter,” kata Agus Budi, Jumat (30/8).
Pos Pengamatan di Babadan, Magelang melaporkan terdengar enam kali suara guguran dengan intensitas suara kecil hingga sedang.
Asap kawah dilaporkan membubung hingga ketinggian 200 meter dari puncak terlihat Kamis (29/8) pukul 06.00 WIB.
Ia menjelaskan seismograf di pos-pos pengamatan juga mencatat selama sepekan tersebut puncak Gunung Merapi diguncang dengan 1.026 kali gempa.
Danndidominasi gempa guguran sebanyak 963 kali. Sedang gempa lainnya adalah gempa awanpanas guguran sebanyak 8 kali.
Kemudian gempa vulkanik dangkal 9 kali, gempa fase banyak/hybrid 33 kali, gempa low frequency 4 kali dan gempa tektonik 9 kali.
“Di kawasan puncak Gunung Merapi selama seminggu tersebut tidak diguyur hujan,” ujarnya.
Sementara kubah lava barat daya volumenya terukur 2.777.900 meter kubik. Dan kubah lava tengah dengan volume 2.366.900 meter kubik. Dan suhu kubah tertinggi 243 derajat Celsius.
BPPTKG masih mempertahankan status Siaga atau Level III. Meski demikian masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apa pun di kawasan potensi bahaya. Dan terus mewaspadai bahata lahar maupun awanpanas guguran.
“Kami juga minta masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi,” katanya. (AGT/S-01)