
BUPATI Samosir, Vandiko T. Gultom, menyampaikan apresiasi atas rekomendasi green card yang kembali diberikan UNESCO kepada Geopark Kaldera Toba.
Ia menegaskan capaian ini tidak lepas dari peran Gubernur Sumatra Utara, Bobby Afif Nasution, yang dinilai konsisten memberi arahan dan membangun kolaborasi dengan kepala daerah kawasan Danau Toba selama proses revalidasi.
“Sejak awal Pemkab Samosir optimis mendukung perolehan green card. Keberhasilan ini berkat perhatian Bapak Gubernur Sumut serta kerja sama para kepala daerah dan seluruh stakeholder,” ujar Vandiko, Minggu (7/9).
Geopark Kaldera Toba sebelumnya sempat berstatus kartu kuning, namun kini direkomendasikan kembali menyandang green card UNESCO Global Geopark (UGGp). Kepastian ini diumumkan dalam Sidang Komite Eksekutif ke-11 Global Geopark Network Conference di Chile.
Vandiko menambahkan, lima geosite di Kabupaten Samosir terus terjaga dan terawat. Pemkab juga aktif memberikan pembinaan, pelatihan, serta edukasi bagi pengelola geosite, desa, dan sekolah melalui kurikulum berbasis geopark.
Sejak bergabung dengan UGGp pada 2020, Pemkab Samosir konsisten mendorong pengembangan geopark lewat regulasi, pemberdayaan BUMDes, Pokdarwis, hingga komunitas kuliner lokal. Hasilnya, Desa Wisata Hariara Pohan meraih Juara 2 Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023, dan Desa Huta Tinggi masuk 5 besar nasional pada 2021.
“Selama revalidasi, Pemkab Samosir menindaklanjuti seluruh rekomendasi UNESCO. Ke depan kami akan terus bersinergi dengan pemerintah provinsi dan pusat demi pengembangan geopark yang lebih baik,” ujarnya.
Konferensi internasional GGN berlangsung pada 5–12 September 2025 dan diikuti delegasi dari ratusan negara. Hadir pula General Manager Badan Pengelola Toba Caldera UGGp, Dr. Azizul Kholis.
Dengan status green card, Toba Caldera Geopark berhak menyandang predikat UGGp hingga empat tahun ke depan sebelum revalidasi berikutnya. (Satu/S-01)







