
PENGELOLA tempat wisata di Jawa Barat maupun wisatawan untuk mewaspadai perubahan cuaca.
Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu mengatakan BMKG Bandung telah mengeluarkan imbauan untuk para pengelola wisata tentang prakiraan cuaca 22-28 Desember 2024.
“Para pengelola tempat wisata untuk selalu pantau prakiraan cuaca harian dari sumber resmi seperti BMKG, untuk memastikan tindakan antisipatif yang tepat,” kata Teguh, Senin (23/12).
Dengan terus memantau kondisi cuaca, para pengelola wisata bisa mempersiapkan mitigasi bila terjadi cuaca ekstrem.
Mulai dari memberikan informasi terkini kepada pengunjung adanya potensi hujan. Adanya papan pengumuman informasi cuaca, jalur evakuai dan rambu-rambu di area wisata.
Termasuk mengecek bangunan yang berpotensi roboh akibat angin kencang, serta kondisi alam yang berpotensi longsor.
“Untuk pengelolaan risiko di area rawan yang perlu dilakukan adalah tutup sementara akses ke area berisiko seperti sungai dan curug,” terang Teguh.
Jalur pendakian rawan longsor atau licin harus diberi tanda peringatan di area yang dianggap berpotensi bahaya.
“Sampaikan informasi prakiraan cuaca dan potensi bahaya melalui pengumuman langsung di lokasi, media sosial dan situs resmi tempat wisata,” sarannya.
Para pengelola wisata juga harus menyesuaikan jam operasional bila terjadi cuaca buruk
Selain itu harus disiapkan tim tanggap darurat dengan peralatan yang memadai untuk evakuasi atau penanganann kecelakaan.
Akses komunikasi dengan BPBD maupun polisi harus tersedia. Dan pastikan akses ke toilet, tempat berteduh, atau fasilitas lainnya tetap aman meski terjadi hujan lebat. (Rava/S-01)