BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan saat ini korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur sudah mulai berangsur meninggalkan posko pengungsian terpadu.
“Pengungsi yang terpusat kami kurangi sehingga mereka mengungsi ke tempat yang lebih baik seperti rumah saudara atau kerabat,” kata Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan data BNPB sampai dengan Selasa (19/11) diketahui
Pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki berjumlah 12.673 jiwa yang berada di pengungsian terpusat. Sebelumnya mencapai 12.761 jiwa.
Saat ini aktivitas vulkanis Gunung Lewotobi Laki-Laki mulai menurun. Kendati aktivitas vulkanik gunung api itu terus menurun, ada zona bahaya bila terjadi banjir lahar dingin.
BNPB menyatakan penduduk Desa Klatanlo Kecamatan Wulanggitang Flores Timur harus direlokasi demi keselamatan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran daring bertajuk disaster briefing mengatakan bahwa desa tersebut menghadapi ancaman bahaya yang serius.
“Bahkan tanpa adanya hujan, guguran lahar panas dari Gunung Lewotobi akan dapat langsung menjangkau desa ini,” katanya
Sebelumnya BMKG telah mengeluarkan peringatan akan terjadinya banjir lahar hujan dari Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Apalagi seiring datangnya musim hujan dan cuaca ekstrem akibat fenomena La Nina ataupun dinamika atmosfer. Masyarakat diminta mewaspadainya.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati meminta pemerintah daerah dan masyarakat di sekitar lereng dan jalur aliran sungai, diimbau untuk meningkatkan kesiap-siagaan. (*/S-01)