
PT Hutama Karya berkomitmen untuk menjalankan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra dengan sistem manajemen terpadu untuk meminimalisir dampak terhadap masyarakat dan lingkungan
Salah satu proyek milik Hutama Karya yang tengah digarap yakni Jalan Tol Betung (Sp Sekayu)-Tempino-Jambi Seksi 4 Tempino-Interchange (IC) Ness dengan total panjang 18,49 km.
Proyek ini sebelumnya mendapatkan protes dari warga sekitar akibat debu dari kendaraan proyek.
Junior Project Director Jalan Tol Tempino-IC Ness Ahmadi menjelaskan keluhan ini berasal dari warga Sungai Duren yang wilayahnya dilalui kendaraan material.
Namun hal tersebut telah dilakukan koordinasi dengan HKI selaku kontraktor untuk mengakomodir penyiraman secara berkala.
“Kami mengapresiasi masukan dari masyarakat atau perwakilan selama proses pekerjaan berlangsung,” kata Ahmadi, Kamis (7/11).
“Kami akan lebih banyak mendengarkan. Selama ini sebagian besar koordinasi dilakukan dengan RT setempat. Kami akui belum maksimal, tetapi segera kami realisasikan,” lanjutnya,
Ahmadi menekankan pentingnya memastikan pembangunan jalan tol sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditentukan.
Hutama Karya utamakan kualitas
Hutama Karya bersama kontraktor bekerjasama dengan sejumlah vendor material melalui tahapan pengujian baik dari segi kualitas, mutu, serta izin,.
Ditambah peninjauan ulang terhadap keterlibatan subkontraktor untuk memastikan prosedur kerja aman dan dampak terhadap masyarakat dapat diminimalisir.
Keselamatan dan keamanan adalah prioritas utama Hutama Karya dalam setiap tahap pembangunan.
“Serta berkomitmen untuk menjaga komunikasi yang terbuka dengan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya,” jelasnya,
Dan setiap keluhan dan masukan dari masyarakat akan ditanggapi dengan serius dan dijadikan bahan evaluasi untuk perbaikan ke depan.
Sebagai tambahan, jalan tol Tempino-Interchange Ness direncanakan akan dilengkapi dengan rest area tipe A dan SPBU. Tujuannya untuk memberikan kenyamanan bagi para pengguna jalan.
“Ini merupakan bagian dari pembangunan rangkaian Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) di kawasan Pulau Sumatra,” kata Ahmadi.
Pembangunan jalan tol ini menjadi perhatian khusus bagi masyarakat Provinsi Jambi karena Provinsi Jambi pertama kali memiliki jalan tol.
Jalan tol ini direncanakan akan menghubungkan Provinsi Jambi dengan Provinsi Sumatra Selatan.
Sebelumnya, jalan tol Seksi 3 Bayung Lencir -Tempino sepanjang 34 km telah diresmikan dan beroperasi tanpa tarif.
Jalan tol ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian daerah dan nasional. (Rud/S-01)