CALON Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengaku tidak pernah berambisi maju di Pilgub Jateng. Tetapi ia malah dapat rekomendasi kembali berjuang dalam kontestasi.
“Ini permintaan dari kalangan pesantren maupun partai politik,” ungkapnya di Ponpes Durrotu Aswaja, Banaran, Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (12/10) malam.
Dia mengaku tidak mengikuti proses penjaringan bakal calon sebagaimana lazimnya.
“Saya tidak merasa ikut penjaringan sama sekali di seluruh partai,” ucapnya.
Menurutnya, proses rekomendasi Cawagub Jateng yang ia terima hampir sama dengan Pilgub 2018 lalu.
“Ini seperti Pilgub 2018 yang hanya 2 jam prosesnya. 2024 juga sama,” tuturnya.
Uniknya, informasi itu ia terima saat menunaikan ibadah haji. “Konsentrasi saya ya ibadah haji. Jadi bukan haji karena pengen maju dalam pemilihan,” paparnya.
Yang lebih unik lagi menurutnya, rekomendasi itu turun dikala dirinya sedang menunggu dan bersiap untuk mengikuti pelantikan DPD RI.
Ia menegaskan bahwa kontestasi politik yang ia ikuti karena dorongan untuk mewakili kaum santri di pemerintahan (eksekutif). Karena itulah ia yang semestinya dilantik jadi senator harus berjuang kembali untuk memenangi Pilgub Jateng bersama Ahmad Luthfi.
Ia lantas mengungkapkan kesepakatan dirinya mau menjadi Wakil dari Ahmad Luthfi untuk maju di Pilgub hanya satu.
Pendidikan dan keagamaan
“Deal kulo kalih pak Luthfi hanya satu. Yaitu pendidikan dan keagamaan yang di dalamnya ada kiai santri. Itu harus menjadi prioritas dalam visi-misi 5 tahun ke depan,” kata Gus Yasin.
Setelah menyampaikan visi-misi dan memberikan sedikit mauidzah hasanah kepada para santri yang umumnya mahasiswa Universitas Negeri Semarang, ia mohon dukungan dan doa dari para santri agar dapat mengemban amanah untuk menang dan menjalankan mandat dari para kiai.
“Tentu ini menjadi motivasi kami terkait banyak hal yang mana masyarakat Jawa Tengah ini banyak yang harus kita pikirkan,” ucapnya. (Htm/N-01)