Bawaslu Sumut Gandeng Ormas dan Kampus untuk Pilkada Bersih

PRAKTEK manipulasi dengan cara memberikan sejumlah uang kepada pemilih dengan harapan akan mendulang suara merupakan stigma yang mengganggu demokrasi di Indonesia.

“Untuk itu Bawaslu berperan dalam pencegahan serta melakukan pengawasan melekat untuk meminimalisir pelanggaran. Kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan Mengajak semua elemen, termasuk organisasi masyarakat dan lembaga pendidikan, untuk bekerja sama dalam mencegah manipulasi dan mendorong partisipasi publik,” kata Koordinator Divisi Humas dan Data Informasi Bawaslu Sumatra Utara, Saut Boangmanalu dalam Forum Group Discussion di Angkasa Cafe Resto, Tapanuli Utara, Senin (30/9).

Bawaslu mengaku memiliki berbagai keterbatasan. Untuk itu diharapkan melalui pengawasan partisipatif bersama kampus, organisasi pemuda, dan elemen masyarakat untuk bekerjasama dapat menindas segala bentuk politik uang, mengawasi penyebaran isu SARA dan hoax, netralitas ASN agar tercipta suasana kondusif.

BACA JUGA  Masyarakat Papua Harus Jaga Suasana Kondusif Jelang Pilkada

Berkolaborasi

Akademisi dari IAKN DR Junjungan Simorangkir menjelaskan dalam sistem pengawasan demokrasi yang adil, jujur dan demokratis seharusnya  tidak ada manipulasi politik, politik uang, atau kecurangan lainnya yang merusak integritas pemilu.

Kolaborasi antara mahasiswa dengan Bawaslu sangat penting untuk mengawasi pemilu, menjaga transparansi dan integritas dalam proses demokrasi, melakukan riset dan kajian kehidupan demokrasi di Taput.

Partisipasi masyarakat

Ketua DPC GMNI Tapanuli Utara periode 2017 – 2019 Psalmen Padang menegaskan bahwa Pemilu merupakan tanggungjawab setiap warga negara. Demokrasi bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga menyadari tanggung jawab sebagai warga negara dalam mengarahkan dan mengawasi pemerintah.

Partisipasi aktif dari masyarakat lanjut dia sangat penting untuk memastikan akuntabilitas dalam pemerintahan. Tantangan money politik sering kali menjadi hambatan dalam menghasilkan pemilu yang jujur dan adil.

BACA JUGA  Pokja Pemilihan DPUTR Dilaporkan ke Kejari Pematangsiantar

“Banyak calon yang menggunakan uang untuk membeli suara, dan ini menjadi stigma dalam kehidupan demokrasi. Hal ini menunjukkan perlunya tindakan preventif dari Bawaslu dan peningkatan kesadaran masyarakat.

Untuk itu, dia menyarankan agar Bawaslu melakukan pengawasan yang lebih ketat. Ia mengusulkan pelaksanaan apel keliling untuk berkomunikasi dengan tim sukses dan ASN, serta membangun intelijen untuk mengumpulkan informasi tentang potensi pelanggaran. (Ais/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Bobotoh Pesta Juara Persib, Kota Bandung Tetap Aman

RIBUAN bobotoh pesta kemenangan dengan memadati berbagai titik di Kota Bandung, Jumat (9/5) malam setelah Persib Bandung bermain imbang lawan Barito Putera. Wali Kota Bandung Muhammad Farhan memastikan, kondisi tetap…

Tawuran Pelajar di Pati, Satu Orang Terluka

SEBUAH  insiden tawuran antar pelajar kembali mencoreng dunia pendidikan di Kabupaten Pati. Peristiwa melibatkan siswa dari dua sekolah menengah kejuruan, terjadi pada siang hari ini, Jumat (9/5), sekitar pukul 12.05…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

UNS Rekomendasikan Konsep Pendidikan Sekolah Rakyat

  • May 10, 2025
UNS Rekomendasikan Konsep Pendidikan Sekolah Rakyat

Delapan Jemaah Calon Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci

  • May 10, 2025
Delapan Jemaah Calon Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci

Perketat Layanan Ibadah Untuk Jemaah Haji Khusus

  • May 10, 2025
Perketat Layanan Ibadah Untuk Jemaah Haji Khusus

BSI Raih Sertifikasi Internasional ISO 22301:2019

  • May 10, 2025
BSI Raih Sertifikasi Internasional ISO 22301:2019