RIZKI Juniansyah menjadi lifter pertama Indonesia yang meraih medali emas bersejarah di ajang Olimpiade.
Tampil di South Paris Arena 6, Prancis, Kamis waktu setempat, Rizki menjadi yang terbaik di kelas 73 kg putra untuk meraih emas bersejarah pada Olimpiade 2024 Paris.
Lifter berusia 21 tahun itu menyelesaikan laga dengan total angkatan seberat 354 kg, berupa angkatan snatch 155 kg dan angkatan clean and jerk 199 kg.
Rizki masih belum menyamai rekor dunia tota angkatan atas namanya sendiri, yakni 365 kg. Total angkatan yang diraihnya pada kejuaraan dunia 2024 ini.
Namun untuk angkatan clean & jerk, Rizki mengukir rekor Olimpiade. Kendati masih belum mampu menumbangkan rekor lifter Indonesia lainnya, Rakhmat Erwin Abdullah dengan 204 kg.
Di Olimpiade 2024 Paris, Rizki berhasil menyelesaikan angkatan snatch pada percobaan kedua dengan angkatan 155 kg. Dia gagal pada percobaan pertama.
Rizki kemudian menambah beban menjadi 162 kg pada percobaan ketiga, namun gagal diselesaikan.
Pada angkatan snatch, Rizki bersama lifter Kolombia Mosquera Luis yang juga berhasil dengan angkatan 155 kg berada di posisi kedua. Posisi teratas angkatan ini dimiliki lifter China Shi Zhiyong yang mencatatkan angkatan165 kg pada percobaan kedua.
Lifter asal Negeri Tirai Bambu itu mencoba memecahkan rekor angkatan snatch Olimpiade dengan menambah beban menjadi168 kg. Namun masih gagal pada percobaan ketiga.
Tertinggal 10 kg, Rizki kemudian mencoba mengejar pada angkatan clean and jerk.
Pada percobaan pertama Rizki berhasil mengangkat beban seberat 191 kg. Rizki kemudian menambah beban menjadi 199 kg pada percobaan kedua dan berhasil diselesaikan dengan gemilang.
Sementara pesaingnya lifter China Shi Zhiyong di angkatan snatch, gagal dalam tiga percobaan pada angkatan clean and jerk.
Samai prestasi di Barcelona
Perolehan medali emas yang ditorehkan Rizki menambah koleksi medali bagi kontingen Indonesia menjadi dua medali emas.
Satu emas sebelumnya disabet atlet panjat tebing Veddriq Leonardo. Sedangkan satu perunggu diperoleh atlet bulu tangkis tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung.
Capaian dua medali emas ini menyamai perolehan di Olimpiade 1992 Barcelona. Kala itu Indonesia menyabet dua medali emas dari pasangan emas bulu tangkis, Susy Susanti dan Alan Budikusuma.
Setelah Barcelona, Indonesia hanya mampu menuai satu medali emas di setiap Olimpiade. Kecuali di Olimpiade 2012 London, Kontingen Merah Putih pulang tanpa medali emas. (W-01)