
STAF Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi, Deddy Corbuzier, mengobarkan semangat Bela Negara di hadapan 6.031 mahasiswa baru UPN “Veteran” Yogyakarta, Senin (11/8).
Ia menegaskan, Bela Negara tidak selalu berarti mengangkat senjata. “Belajar dengan baik, meraih prestasi, membantu orang lain, bahkan tidak menyebarkan hoaks, semua itu sudah termasuk Bela Negara,” ujarnya.
Deddy Corbuzier menyoroti pesatnya digitalisasi komunikasi yang membawa tantangan baru bagi generasi muda. Menurutnya, ancaman modern bukan lagi bom atau senjata, melainkan hoaks, adu domba, dan penggiringan opini di media sosial.
“Zaman sekarang, ancamannya adalah netizen, hoaks, adu domba, dan propaganda di media sosial. Itu lawan kita semua,” tegasnya.
Ia mengajak mahasiswa menggunakan media sosial secara bijak untuk hal-hal positif dan konstruktif, demi mencegah perpecahan bangsa. “Kalau dulu Belanda gagal memecah belah Indonesia, jangan sampai generasi kita terpecah oleh berita dan opini yang salah,” tambahnya.
Menutup pidato, host siniar Close The Door itu mengingatkan bahwa masa depan kedaulatan Indonesia ada di tangan generasi muda.
UPN) “Veteran” Yogyakarta resmi memulai rangkaian Pengenalan Kehidupan Kampus Bela Negara (PKKBN) 2025 pada Senin (11/8). Kegiatan ini menjadi ajang penyambutan 6.031 mahasiswa baru Tahun Akademik 2025/2026, yang terdiri dari 79 mahasiswa program diploma, 5.809 sarjana, 121 magister, dan 4 doktor.
Mengusung tema “Mewujudkan Generasi Unggul dengan Semangat Bela Negara dan Beretika melalui Kampus Berdampak untuk Menyongsong Indonesia Emas”, PKKBN digelar 11–17 Agustus 2025. Rangkaian kegiatan diawali Sidang Terbuka Senat yang menghadirkan sejumlah pembicara nasional. (AGT/S-01)








