FENOMENA La Nina diperkirakan akan melanda Indonesia mulai akhir 2024 hingga Maret atau April 2025.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati tentang fenomena La Nina di Indonesia, Senin (18/11).
“Fenomena ini akan berlangsung mulai akhir 2024 hingga Maret atau April 2025,” kata Dwikorita.
La Nina adalah fenomena iklim global akibat anomali suhu permukaan laut di Samudra Pasifik yang menjadi lebih dingin dibandingkan biasanya.
Fenomena ini menyebabkan peningkatan curah hujan berkisar 20-40 persen di hampir sebagian besar wilayah Indonesia.
Direktur Meteorologi Publik, Andri Ramdhani menambahkan dari pantauan dinamika atmosfer terkini menunjukkan potensi peningkatan intensitas cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia.
Suhu muka laut yang hangat di perairan sekitar Indonesia, termasuk di utara Nusa Tenggara.
“Ini memberikan suplai kelembapan yang cukup tinggi ke atmosfer, mendukung pembentukan awan hujan yang lebih intens,” terangnya.
Selain itu, faktor labilitas atmosfer lokal meningkatkan peluang terjadinya hujan lebat, petir, dan angin kencang dalam beberapa hari ke depan.
Potensi pertumbuhan awan hujan kategori tinggi (>70%) juga terdeteksi di sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
‘Dengan kondisi ini, intensitas hujan diperkirakan lebih dominan di wilayah-wilayah yang sudah memasuki musim hujan,” pungkasnya.
BMKG mengeluarkan peringatan agar masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorolog. (*/S-01)