BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, NTT telah menyiapkan sejumlah tempat pengungsian.
Sedikitnnya 10.295 jiwa korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Senin (4/11) akan mengungsi.
Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Bambang Surya Putra, Senin (4/11) dalam keterangannya mengatakan ada 2.735 keluarga atau 10.295 jiwa terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Berdasarkan laporan BPBD Flores Timur, gedung sekolah menjadi tempat pengungsian darurat di Desa Lewolaga, Kecamatan Titehena.
Rincian pengungsi ada 207 keluarga atau 816 orang terdampak erupsi di dari Desa Dulipali, Nobo, Nurabelen, dan Riang Rita Kecamatan Ile Bura.
Saat ini warga Desa Dulipali sedang dievakuasi menuju ke lokasi pengungsian di gedung sekolah Desa Lewolaga.
Warga lain yang mengungsi yaitu 479 orang warga dari Desa Pululera, Nawakote, Hokeng Jaya, Boru, dan Boru Kedang di Kecamatan Wulanggitang.
Dan warga Desa Konga, Kobasoma, Bokang, Wolomatang dan Watowara di Kecamatan Titehena.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mengeluarkan imbauan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 km dari pusat erupsi.
Masyarakat di sekitar gunung diminta mewaspadai potensi banjir lahar hujan di sungai-sungai berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki.
Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi Senin (4/11) dini hari menyebabkan 9 orang meninggal. (*/S-01)