PENGAMATAN dan pencatatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi selama seminggu dari Jumat (6/9) hingga Kamis (12/9) terjadi 4 kali awan panas guguran.
Semuanya mengarah ke barat daya atau mengarah ke hulu Sungai Bebeng dengan jarak luncur hingga 1.500 meter.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Agus Busi Santosa mengatakan pada periode sama tercatat sebanyak 167 kali guguran lava.
Semuanya mengarah ke barat daya masuk hulu Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter dari puncak.
“Pos Pengamatan Gunung Merapi di Kaliurang melaporkan terdengar 7 kali suara guguran dengan intensitas kecil hingga sedang,” kata Agus di kantornya, Jumat (13/9).
Awan Panas Guguran Gunung Merapi
BPPTKG juga mencatat terjadinya 1.062 kali gempa guguran, 35 kali gempa multi phase 2 kali gempa low frequency.
Serta 9 kali gempa tektonik.Serta 4 kali gempa awanpanas guguran.
Menurut Agus, Pos Pengamatan Kaliurang juga mencatat terjadinya hujan selama 190 menit dengan curah 45 milimeter per jam.
Namun tidak dilaporkan terjadinya penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Merapi.
Sementara volume kubah lava, kubah lava barat daya sebesar 2.777.900 meter kubik dan kubah lava tengah 2.366.900 meter kubik.
“Asap berwarna putih sempat teramati oleh Pos Pengamatan di Babadan pada 6 Semptember pukul 05.26 WIB dengan ketinggian asal 150 meter dari puncak,” pungkasnya. (AGT/S-01)